REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan kepedulian dan keikhlasan kepada sesama umat manusia dalam perayaan Idul Adha di tengah pandemi Covid-19.
“Saya harap seluruh jajaran Kemenkeu dalam posisi apa pun harus mampu menunjukkan kepedulian dan ikhlas berkorban,” katanya dalam sambutan acara pemotongan hewan qurban Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (3/8).
Sri Mulyani menyebutkan kepedulian dan keikhlasan dapat ditunjukkan dengan memberikan sebagian harta, waktu, kesenangan, dan fasilitas yang dimiliki oleh jajaran Kemenkeu untuk berqurban.
“Dalam suasana qurban hari ini saya mengimbau secara simbolik seluruh jajaran pimpinan memberikan sedikit hartanya dalam bentuk hewan qurban sebagai wujud kepedulian,” katanya.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menuturkan kepedulian dan keikhlasan Kemenkeu juga ditunjukkan dengan merumuskan kebijakan dan menggunakan instrumen keuangan negara untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Hal tersebut dilakukan agar bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, UMKM, sektor usaha, sektor keuangan, dan Pemerintah Daerah dapat tetap bertahan dari adanya tekanan akibat pandemi.
“Kita akan menggunakan seluruh instrumen, kebijakan, pemikiran, dan mandat yang diberikan oleh UU kepada Kemenkeu untuk peduli dalam mengatasi kondisi, tantangan, dan akibat Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto menjelaskan pada Idul Adha tahun ini pihaknya mengusung tema Kementerian Keuangan Peduli di Masa Pandemi Covid-19.
Hadiyanto menyebutkan Kemenkeu mengurbankan 25 ekor sapi dan 19 ekor kambing yang penyembelihannya dilakukan oleh rumah potong hewan Yayasan Daarul Rahman di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Hewan qurban tersebut berasal dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, pejabat eselon I, direksi bank BUMN, direksi BLU di lingkungan Kemenkeu, serta pegawai Kemenkeu.
Selanjutnya daging hewan qurban akan disalurkan kepada mustahik di lingkungan Kemenkeu seperti petugas cleaning service dan kebersihan taman, security, petugas PDAM, serta para pensiunan di lingkungan kompleks Kemenkeu. “Termasuk mustahik lainnya dari berbagai lembaga, yayasan, dan panti asuhan yatim piatu,” ujarnya.