REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi memantau ketat jamaah haji 2020 yang tengah menjalani karantina mandiri usai tuntasnya ritual haji. Mereka wajib mengenakan gelang berpenanda elektronik agar pemerintah tetap bisa memantau pergerakannya selama 14 hari ke depan.
Musim haji 2020 resmi berakhir pada Ahad (2/8). Sebagian jamaah langsung pulang pada hari itu, khususnya yang menempuh jalur darat. Sebagian lagi pulang setelah mendapat pesawat karena rumahnya terletak jauh dari Mekkah. Selama menunggu kepulangan, mereka tetap tinggal di hotel di Mekkah.
Setibanya di rumah, jamaah haji 2020 tak bisa langsung bersosialisasi dengan siapa pun. Mereka wajib melakukan karantina mandiri selama dua pekan ke depan. Petugas kesehatan nantinya akan mendatangi mereka untuk melakukan tes covid-19.
Pemerintah Saudi memberi para jamaah haji 2020 gelang elektronik agar terus bisa terpantau pergerakannya. Sehingga mereka yang melanggar karantina dapat termonitor posisinya.
Gelang tersebut memang dilengkapi teknologi GPS agar posisi jamaah haji 2020 selalu terlacak. Selain itu, ada perangkat pemantau kesehatan yang juga terpasang lewat aplikasi Tatamman. Setelah selesai karantina mandiri dan lolos tes covid-19 barulah mereka bisa bersosialisasi lagi.