REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi akan menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi virus corona. Sehingga penumpang yang berusaha menyembunyikan penyakitnya akan terendus oleh anjing yang telah dilatih khusus tersebut.
"Pelatihannya sudah 80 persen berhasil," kata Direktur Pusat Nasional Bea Cukai Arab Saudi, Mohammed Al-Salloum seperti dilansir dari Arab News, Rabu (5/8).
Menurut Al-Salloum, anjing pelacak tersebut nantinya akan ditempatkan di seluruh Bandara Arab Saudi. Hal ini dilakukan menyusul akan dibukanya kembali penerbangan internasional Arab Saudi.
Ia menambahkan, dalam melatih anjing Jack Terrier Russell (JTR) ini, ia bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). JTR adalah ras anjing yang memiliki kemampuan eksplorasi dan berburu yang tinggi untuk mengenali bau, termasuk dilatih mengenali bau Covid-19.
Kementerian Kesehatan Saudi pada Selasa (4/8) mengumumkan kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi sebanyak 1.342 sehingga total kasus di Kerajaan menjadi 281.435. Kasus-kasus baru ini terdeteksi di Riyadh sebanyak 97 kasus, 56 di Mekah, 53 di Madinah dan Hafr Al-Batin, dan 51 di Dammam, dengan 40 persen di antaranya perempuan.
Sedangkan pasien yang pulih dalam 34 jam terakhir adalah 1.635 orang sehingga total pasien pulih meningkat menjadi 243.688 orang. Kemudian pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 35 orang sehingga jumlah keseluruhan kematian menjadi 2.984.