REPUBLIKA.CO.ID, JAZAN - Farasan, sebuah kepulauan yang terdiri atas lebih dari 200 pulau. Terletak di Laut Merah, sekitar 40 km lepas pantai dari wilayah selatan Jazan, di bagian paling barat daya Arab Saudi. Ini adalah salah satu tujuan wisata paling populer di negara itu.
Farasan adalah harta budaya dan wisata yang terdiri dari pulau-pulau perawan dengan pantai-pantai yang belum terjamah, perairan biru yang tenang, dan fauna laut yang kaya di lokasi yang strategis dekat Selat Bab Al-Mandab. Ada banyak istana bersejarah dan situs warisan yang merupakan tempat bersandar kapal pesiar serta untuk komersial dan kapal perang. Di sana juga rutin digelar Festival Perikanan 'Hareed' tahunan yang telah ada sejak beberapa dekade yang lalu, tetapi terhenti tahun ini karena pecahnya pandemi virus corona.
Fitur menawan, elemen kehidupan yang unik, dan keindahan alam yang murni membuat pemerintah Arab Saudi menyusun rencana komprehensif untuk mengembangkan pulau-pulau ini dan melestarikannya dan budaya mereka. Sebagai bagian dari ini, Kerajaan siap untuk menyelesaikan prosedur untuk mendaftarkan Cagar Alam Kepulauan Farasan sebagai cagar alam Saudi pertama pada Program Manusia dan Biosfer (MAB) UNESCO pada akhir bulan depan.
Di akun Twitter-nya, Pangeran Badr Bin Farhan, menteri kebudayaan dan ketua dewan direksi Lembaga Pelestarian Warisan Budaya Saudi, mengatakan: “Kami sedang berupaya menyerahkan Kepulauan Farasan yang indah untuk didaftarkan di UNESCO MAB. Negara kita sangat berharga kepulauan ini dengan orang-orangnya dan keanekaragaman alam serta budayanya."
Kepulauan Farasan dicirikan oleh gaya hidup laut yang unik, sangat tidak mirip dengan cara hidup di kota-kota biasa. Sebagian besar penduduk tinggal di pulau-pulau sementara beberapa dari mereka bergerak di kapal, sedangkan yang lain bepergian dengan perahu layar, tinggal berdekatan dengan makhluk laut.
Setiap pulau berisi situs bersejarah dan warisan peninggalan zaman kuno, yang didirikan oleh kapal pesiar negara dan kekaisaran kuno, di samping sejarah industri yang diwakili di depot batu bara Jerman selama Perang Dunia II. Semua ini memberikan signifikansi sejarah yang besar untuk pulau-pulau ini, yang diperkirakan memiliki luas total 1050 kilometer persegi.
Di Farasan, cara hidup dan kegiatan bergantung terutama pada kehidupan laut, mulai dari pantainya yang murni dan perairannya yang berwarna-warni serta bersinar di tepiannya. Sebagai salah satu lokasi penyelaman terbaik di Laut Merah, penyelam dapat menikmati keajaiban terumbu karang dan formasi batuan di dasar laut, bersama dengan berbagai macam ikan, seperti ikan paus, lumba-lumba, hiu, kura-kura, kelinci, hamour, dan kerapu merah (najil).