Senin 10 Aug 2020 22:48 WIB

Museum Kereta Api Hijaz Arab Saudi

Museum Kereta Api Hijaz Arab Saudi

Rep: Idealisa Masyafrina/ Red: Muhammad Hafil
Museum Kereta Api Hejaz Arab Saudi  . Foto: Proyek pembangunan Rel Kereta Api Hijaz.
Foto: British Museum
Museum Kereta Api Hejaz Arab Saudi . Foto: Proyek pembangunan Rel Kereta Api Hijaz.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Terletak tepat di luar Hegra adalah Museum Kereta Api Hejaz, yang menampilkan bagian dari jaringan Kereta Api Hejaz yang pernah melintasi Hijaz, atau Arab Saudi bagian barat.

Di museum ini, para tamu dapat mempelajari betapa pentingnya sistem transportasi bagi Islam dan melihat beberapa peninggalan stasiun AlUla, termasuk rel dan kereta asli. Stasiun aslinya, yang dibom oleh Inggris pada tahun 1917, masih berdiri di AlUla.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Senin (10/8) disebutkan, para wisatawan dapat mengambil foto kompleks tetapi tidak diizinkan masuk.

Kereta api Hejaz adalah proyek monumental yang diusulkan pada awal abad ke-20 oleh Kekaisaran Ottoman.  Jalur tersebut dimaksudkan untuk mempermudah ziarah ke Madinah bagi umat Islam di negara-negara terpencil.

Tetapi karena overhead cost yang sangat besar, dan komplikasi dengan pembangunan setelah dimulainya Perang Dunia I, jalur tersebut ditutup dan tidak pernah diaktifkan kembali.

Sisa-sisa jalur, yang membentang dari Damaskus hingga Madinah, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan salah satu landmark paling berharga di Arab Saudi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement