REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Bus sekolah di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) akan mulai beroperasi seiring dimulainya kembali sekolah pada September. Namun, pengoperasian bus hanya dibatasi melayani maksimal 50 persen siswa sekali jalan.
Hal tersebut disampaikan oleh Otoritas Pendidikan Swasta Sharjah (SPEA) baru-baru ini. Pengoperasian lagi bus sekolah menjadi bagian dari pedoman komprehensif SPEA ketika membuka kembali sekolah swasta untuk tahun pendidikan baru.
"Sekolah-sekolah yang tidak mematuhi regulasi terbaru ini akan dimintai pertanggungjawaban dengan denda atau bahkan diminta menjalani metode pelajaran jarak jauh," kata Direktur Jenderal SPEA Ali Al Hosani dilansir dari Khaleej Times, Selasa (11/8).
Hosani menyampaikan protokol kesehatan terbaru ini merupakan hasil kesepakatan dengan beberapa otoritas. "Tujuannya melakukan langkah pencegahan dan pengamanan untuk kepentingan komunitas sekolah," kata Hosani.
Hosani menyatakan sudah ada instruksi resmi yang menjamin kesehatan dan keselamatan siswa. Diantaranya prosedur masuk sekolah, higienitas, sterilisasi, desinfeksi periodik, jaga jarak. "Prosedur ini juga mencegah berkumpulnya siswa di sekolah, kantin, transportasi, area istirahat, perpustakaan dan ruang ibadah," ucap Hosani.
Hosani menyebut prosedur tersebut wajib dipatuhi guru, siswa, staf dan semua orang di lingkungan sekolah. Mereka terutama wajib pakai masker sepanjang waktu.