REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Turki menggencarkan proses ekskavasi dan restorasi Masjid Ebu'l Manuçehr yang sudah memasuki bulan kedua. Masjid yang berlokasi di reruntuhan Ani, provinsi Kars itu merupakan Masjid Turki pertama di Anatolia.
Masjid Ebu'l Manuçehr baru akan dibuka jika proses pemulihannya telah selesai. Dari catatan sejarah, masjid itu dibangun oleh Ebu'l Manuçehr Bey setelah Sultan Seljuk, Alparslan menang pertempuran Manzikert pada 1071.
Reruntuhan Ani di perbatasan Turki-Armenia masuk dalam situs warisan dunia UNESCO karena menjadi rumah bagi banyak warisan sejarah. Wilayah Ani juga menjadi jalur perdagangan Kaukasus-Anatolia di masanya.
Sebelumnya, wilayah Ani dipimpin oleh dinasti Bagrationi dari 884-1045 masehi dan dilanjutkan kerajaan Byzantium pada 1045-1064. Wilayah tersebut masuk kerajaan Turki setelah direbut Alparslan pada 1064.
Proyek pemulihan Masjid Ebu'l Manuçehr dikepalai oleh Direktorat Museum Kars dengan supervisi Muhammet Arslan selaku kepala Departemen Sejarah Seni Universitas Kars. Arslan menyebut ekskavasi rencananya dilakukan sejak 6 Juli hingga 10 September. Setidaknya ada 42 orang lintas kampus yang mengemban tugas itu.
"Di bawah persetujuan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Masjid Ebu'l Manuçehr akan direstorasi. Tim arkeolog terus melanjutkan ekskavasi untuk selanjutkan direstorasi," kata Arslan dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (13/8).
Untuk saat ini, tim arkeolog menemukan potongan keramik dan koin dari era Bagrationi dan Seljuk. Kemudian bagian masjid penting juga telah ditemukan.
"Kami telah menemukan bagian masjid, termasuk bagian dinding dan mihrabnya. Kami akan meneruskan pengerjaannya," ucap Arslan.
https://www.dailysabah.com/arts/excavation-underway-around-anatolias-first-turkish-mosque/news