REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim menyebut proses manasik tetap berjalan. Meski demikian, ia juga menyebut belum melakukan persiapan untuk keberangkatan haji khusus 2021.
"Persiapan untuk haji khusus belum ada. Untuk proses manasik masing-masing Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) tetap berjalan secara daring," ujar Arfi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/8).
Arfi juga menyebut hingga saat ini belum mendapat informasi terkait pelaksanaan umroh. Meski sebelumnya, Otoritas Arab Saudi mengatakan ada kemungkinan membuka kembali umrah setelah sukses mengadakan ibadah haji tanpa kasus Covid-19.
Jika kemudian Arab Saudi memutuskan membuka kembali ibadah umroh, Kemenag akan memprioritaskan tiga kategori jamaah. Kategori pertama yakni jamaah yang tertahan keberangkatannya saat berada di Bandara Indonesia. Mereka adalah jamaah yang telah berada di beberapa bandara dan siap untuk berangkat, namun harus membatalkan keberangkatannya.
Kategori kedua diprioritaskan bagi jamaah yang sudah berangkat, namun tertahan di negara-negara transit, seperti Malaysia, Singapura, Dubai dan Oman. Dan kategori ketiga, jamaah umroh yang telah memegang jadwal keberangkatan.
"Kami masih menunggu kepastian dari Arab Saudi, saya harap PPIU tidak menawarkan dahulu paket layanan umrohnya," kata dia.
Menanggapi informasi terkait kepastian umrh, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, juga menyebut belum ada informasi lebih lanjut dari Arab Saudi. IA masih menunggu informasi dari yang berwenang.
"Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait hal tersebut," kata dia.