Rabu 26 Aug 2020 19:25 WIB

149 Toko di Jeddah Ditutup karena Langgar Protokol

Toko hingga bengkel ditutup di Jeddah.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
149 Toko di Jeddah Ditutup karena Langgar Protokol. Jalanan Jeddah, Arab Saudi, yang sepi saat jam malam.
Foto: EPA
149 Toko di Jeddah Ditutup karena Langgar Protokol. Jalanan Jeddah, Arab Saudi, yang sepi saat jam malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Tim inspeksi dari Pemerintah Kota Jeddah, Arab Saudi telah memerintahkan penutupan 149 toko karena melanggar protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Tindakan itu diambil dalam kampanye yang diluncurkan pemerintah kota Jeddah.

Dikutip Saudi Gazette, Selasa (25/8), Wakil Sekretaris Kota Jeddah, Mohammed Bin Ibrahim Al-Zahrani mengatakan, toko-toko tersebut terdiri dari berbagai jenis kegiatan, termasuk 15 bengkel. Semua toko yang ditutup melanggar peraturan pemerintah kota terkait tindakan pencegahan penyebaran virus corona.

Baca Juga

Ia menegaskan, setiap pelaku bisnis harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan untuk membendung penularan Covid-19. Mereka harus menyediakan disinfektan dan pembersih untuk staf mereka, serta mengukur suhu tubuh staf dan pelanggan di pintu masuk.

Selain itu, pusat perbelanjaan maupun toko juga harus mensterilkan troli dan keranjang belanja setelah digunakan termasuk fasilitas dan permukaan sanitasi, menutup area bermain anak-anak, dan ruang pas di pusat perbelanjaan dan gerai pakaian.

Setiap pertemuan pembeli atau pekerja di dalam atau di luar pusat perbelanjaan yang melebihi jumlah yang ditetapkan dalam protokol pencegahan dikenakan denda sebesar 5.000 riyal Saudi untuk setiap orang tambahan atau sekitar Rp 19 juta. Akan tetapi, denda tidak melebihi 100 ribu riyal Saudi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement