REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Layanan Kereta Kecepatan Tinggi Haramain antara Makkah dan Madinah melalui Jeddah dan Kota Ekonomi Raja Abdullah di Rabigh ditunda kembali hingga pemberitahuan lebih lanjut. Layanan ditunda setelah sebelumnya dijadwalkan akan dibuka kembali.
Sebelumnya, diumumkan layanan kereta akan dilanjutkan pada September 2020 mendatang. Prosedur untuk memulai pemesanaan akan segera diumumkan. Namun, sumber dari Train Project memutuskan menunda rencana tersebut.
"Keputusan menunda pembukaan kembali layanan ini diambil sebagai bagian dari langkah-langkah memastikan keselamatan penumpang karena keadaan luar biasa yang berkelanjutan yang dialami oleh kegiatan transportasi secara global karena pandemi virus corona," demikian pernyataan proyek kereta cepat Haramain pada Selasa, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (2/9).
Dalam sebuah pernyataan pada 31 Mei 2020, manajemen Proyek Kereta Haramain telah memberitahukan pengoperasian layanan kereta api akan dilanjutkan pada September 2020. Selain itu, pekerjaan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dikatakan akan rampung pada waktu tersebut sesuai dengan perencanaan yang sedang berjalan.
"Mengingat keadaan luar biasa yang berkelanjutan yang dialami oleh aktivitas transportasi secara global karena Covid-19, dan demi keselamatan penumpang, pengoperasian layanan Kereta Haramain akan tetap ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Evaluasi situasi pencegahan saat ini akan berlanjut secara berkala, dan pengumuman tentang perkembangan akan dilakukan melalui jalur resmi proyek kereta api," kata pernyataan proyek kereta tersebut.
Layanan kereta Haramain kembali beroperasi pada Desember lalu setelah terhenti 2,5 bulan menyusul kebakaran besar yang melanda stasiun Sulaymaniyah di Jeddah. Stasiun itu tidak beroperasi setelah kebakaran.
Belakangan, layanan tersebut kembali ditangguhkan menyusul pemberlakuan pembatasan perjalanan akibat pandemi virus corona pada Maret tahun ini. Masa penangguhan tersebut digunakan untuk menyelesaikan semua pekerjaan tambahan guna memenuhi permintaan yang meningkat untuk mengangkut wisatawan antara dua kota suci tersebut.
Ada 12 perjalanan pulang pergi harian antara Makkah dan Madinah dengan jadwal perjalanan reguler lima hari dalam sepekan dan setiap perjalanan kereta membawa lebih dari 400 penumpang. Sementara itu, ada 30 kapten Saudi yang telah menyelesaikan pelatihannya dari Spanyol untuk mengoperasikan kereta tersebut.