REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan PBB untuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) mengumumkan pada Kamis (11/9) bahwa Arab Saudi terpilih sebagai anggota Komite Warisan Budaya Takbenda untuk pertama kalinya.
Dilansir dari Arab News, pencapaian ini dikonfirmasi selama Sidang Umum kedelapan UNESCO di Paris, yang diadakan pada 10 September hingga 12 September. Delegasi Saudi di ibu kota Prancis dipimpin oleh Putri Haifa binti Abdul Aziz Al-Muqrin, perwakilan tetap Kerajaan untuk UNESCO.
Pemilihan tersebut menempatkan Arab Saudi dalam kelompok negara terpilih yang mempertahankan keanggotaan dari tiga komite dasar di UNESCO. Yakni Dewan Eksekutif, Komite Warisan Dunia, dan komite warisan budaya takbenda.
Menteri Kebudayaan dan Ketua Komite Nasional Pendidikan, Sains dan Kebudayaan, Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan mengucapkan selamat kepada kepemimpinan Kerajaan atas pencapaian tersebut. Menurutnya, pemilihan itu mencerminkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Arab Saudi dan komitmennya untuk melindungi budaya dan warisan lokal.
"Kerajaan memiliki stok warisan budaya takbenda yang sangat besar di berbagai desa, kota, dan wilayah dan kami akan bekerja di Kementerian Kebudayaan melalui Otoritas warisan untuk melestarikan dan mengembangkan warisan nasional yang kaya ini, dan mendukung para pelakunya dalam semua spesialisasi mereka," jelas Pangerab Badr.
Pangeran juga mengatakan keputusan itu mengkonfirmasi kebangkitan komprehensif budaya Saudi sehubungan dengan Visi 2030 Kerajaan. Hal ini tentu akan berdampak positif pada budaya lokal.
"Kerja sama internasional melalui organisasi ternama seperti UNESCO akan meningkatkan taraf pengelolaan budaya lokal menjadi standar internasional, selain itu juga akan berkontribusi pada pengembangan kawasan cagar budaya takbenda di Arab Saudi," tambahnya