REPUBLIKA.CO.ID,CAPE TOWN -- Afrika Selatan sedang bersiap untuk membuka kembali perbatasannya bagi para pelancong jauh lebih cepat dari perkiraan semula, dengan pariwisata internasional akan dilanjutkan pada 1 Oktober. Hal ini diumumkan Presiden Cyril Ramaphosa minggu ini.
Dilansir dari Travel Pulse, Jumat (18/9), seperti halnya di banyak tujuan yang baru dibuka kembali, pengunjung ke Afrika Selatan akan diminta untuk memberikan bukti tes PCR Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan mereka untuk menghindari karantina selama 14 hari dengan biaya sendiri. Wisatawan juga akan menjalani pemeriksaan suhu saat mendarat di bandara.
Selain itu, pengunjung perlu mengunduh aplikasi pelacakan kontak seluler dan diharapkan mengenakan penutup wajah di depan umum. Pantai yang didambakan di Afrika Selatan, taman margasatwa, dan tempat wisata lainnya akan dibuka selain hotel dan restoran, tetapi jam malam akan diberlakukan setiap malam dari tengah malam hingga jam 4 pagi mulai hari Minggu saat negara bergerak ke Level 1 dari Strategi yang Disesuaikan dengan Risiko.
Belum jelas apakah Amerika Serikat akan dimasukkan dalam daftar negara yang disetujui untuk melakukan perjalanan ke Afrika Selatan bulan depan, karena Ramaphosa mengatakan perjalanan dapat dibatasi dari tempat-tempat dengan tingkat penularan Covid-19 yang tinggi. "Kami akan secara bertahap dan hati-hati meringankan pembatasan perjalanan internasional. Mengizinkan perjalanan masuk dan keluar Afrika Selatan untuk bisnis, liburan, dan perjalanan lain yang berlaku mulai 1 Oktober 2020," kata Ramaphosa. "Perjalanan mungkin dibatasi ke dan dari negara tertentu yang memiliki tingkat infeksi tinggi."