REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kementerian Haji dan Umrah memiliki alternatif lain bagi mereka yang ingin melakukan umroh, jika terjadi kegagalan aplikasi Eatmarna karena lalu lintas yang tinggi, Al-Ekhbariya TV melaporkan, mengutip Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten.
Dilansir dari Argaam, Selasa (29/9), Aplikasi Eatmarna mengalami banyak tahapan pengembangan dan diperiksa serta dikonfirmasi oleh beberapa pihak, antara lain Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) dan National Cyber Security Authority (NCA).
Benten menyatakan bahwa aplikasi tersebut berisi informasi tentang semua orang yang terinfeksi Covid-19 dan kontak mereka. Menteri menegaskan bahwa tidak ada konflik antara 30 entitas yang bekerja dengan Kementerian Haji dan Umrah untuk melayani jamaah sejak mereka memasuki negara hingga kepulangan, karena masing-masing memiliki tugas tertentu.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan menentukan negara mana saja yang boleh mengirim warganya untuk umrah di lain waktu, katanya.
Benten juga menjelaskan bahwa Panitia Haji Tertinggi berkoordinasi antara semua entitas, dan bahwa Kementerian bertanggung jawab atas jamaah dan layanan. Jika seorang peziarah membutuhkan sesuatu dari entitas lain, itu akan diarahkan melalui Komite Tertinggi.