REPUBLIKA.CO.ID, PUNJAB -- India memiliki masjid bersejarah yang indah yang didesain dengan arsitektur bak Masjid Agung Quttubiya di kota Marrakesh, Kerajaan Maroko. Masjid tersebut ialah Masjid Moorish yang terletak di kota Kapurthala di negara bagian Punjab, India.
Masjid ini mengingatkan pada bangunan serupa di Maroko dan Alhambra. Skema warna dan elemen desain masjid ini tampak lebih mirip seperti di Sevilla, Spanyol daripada di Punjab. Sang arsitek asal Prancis, Monsieur M Manteaux, yang merancang masjid ini juga pernah merancang istana Jagatjit di kota Punjab. Masjid Moorish rampung dibangun pada 1930.
Pembangunan Masjid Moorish ini memiliki nilai sejarah tersendiri. Masjid tersebut dibangun atas perintah seorang maharaja penganut agama Sikh yang juga penguasa terakhir Kapurthala, Jagatjit Singh (memerintah 1877-1947).
Kota Kapurthala, dulunya adalah ibu kota Negara Bagian Kapurthala, yang dikenal sebagai 'Paris Mini di Punjab'. Masjid Moorish tersebut dinyatakan sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Kini, masjid Moorish adalah monumen nasional yang dilindungi oleh Survei Arkeologi India.
Maharaja Jagatjit Singh terkenal tidak hanya karena istrinya yang berasal dari Spanyol, Anita Delgado Briones (1890–1962), tetapi juga karena negara bagian yang dibangunnya sangat dipengaruhi oleh benua Eropa. Dia dikenal sebagai seorang Francophile.
Maharaja Jagatjit Singh adalah seorang penguasa dengan selera yang dikenal royal karena aktivitas perkembangan di Negara Bagian Kapurthala kala itu. Dia terkenal karena mandat sekulernya.
Namun, meskipun seorang Sikh, ia percaya untuk membangun masjid tersebut dalam rangka memenuhi aspirasi rakyatnya yang sebagian besar Muslim (sekitar 60 persen). Masjid Moorish adalah upayanya yang ambisius untuk mempromosikan integrasi sosial di antara rakyatnya.
Hal itu dibuktikan oleh fakta bahwa ketika Raja Muda India mengiriminya surat yang menanyainya tentang besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membangun masjid tersebut. Kala itu, maharaja lantas menjawab, "Yang Mulia mungkin tidak menyadari 60 persen rakyat saya terdiri dari warga Muslim yang setia. Hanya dalam kesesuaian hal-hal itulah tempat ibadah terbaik di negara saya dibangun untuk mereka."
Meskipun tidak sebesar masjid Maroko, masjid ini tidak kalah tenteram dan megah. Kubah dalam dan altar utama sangat megah dengan desain yang ditugaskan dan diyakini dibuat oleh siswa seni dari Sekolah Seni Mayo di Lahore. Masjid Moorish telah dengan susah payah direstorasi (dipugar).
Dengan satu menara pusat, masjid ini memiliki aula tengah berpilar dengan lengkungan setengah lingkaran tidak seperti masjid lain yang dimiliki di anak benua India. Masjid dengan dekorasi bernuansa hangat ini memang terlihat agak polos dari jauh. Namun saat mendekat, akan tampak desain dan ukiran rumit di mana-mana, dengan bentuk ukiran bunga dan pola geometris di atas marmer putih.