REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi akan membuka penyelenggaran ibadah umroh multinasional pada November setelah sebelumnya melaksanakan umroh khusus warga domestik. Kementerian Agama saat ini tengah menyusun protokol penyelenggaraan ibadah umroh, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Saudi.
Maskapai milik negara, Garuda Indonesia, tengah melakukan berbagai kesiapan terkait pemberangkatan jamaah umroh. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, pihaknya masih terus berkomunikasi lebih lanjut dengan Kemenag dan agen perjalanan umroh terkait pelaksanaannya.
"Kami sedang bersiap, dan komunikasi terus dengan Kementerian Agama dan para travel biro umroh. Tarif tidak ada perubahan semestinya," ujar Irfan kepada Republika.co.id, Selasa (6/10).
Irfan belum bisa mengungkap lebih lanjut mengenai jumlah armada yang akan digunakan untuk umroh. Mengenai kesiapan on board, Garuda Indonesia akan menyesuaikannya dengan protokol kesehatan yang selama ini sudah dijalankan di maskapai.
Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali menyampaikan, persiapan Kemenag sekarang sedang menyusun Peraturan Menteri Agama (PMA) terkait dengan protokol umroh. Karena menteri agama sedang terganggu kesehatannya, Insya Allah nanti akan minta masukan menteri agama agar protokol umroh segera ditandatangani.
"Kalau 1 November, kalau Indonesia tidak termasuk dalam negara yang tidak diperbolehkan (ke Arab Saudi) berarti boleh," ujarnya.
Saat ini yang diperbolehkan masuk arab saudi selain tiga negara sesuai dengan pengumuman General Authority of Civil Aviation (GACA). Tiga negara itu di antaranya India, Brasil, dan Argentina.