REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi akan membuka umroh kembali tahap ketiga untuk jamaah internasional pada 1 November mendatang. Namun, sampai saat ini belum ada pengumuman terkait jamaah mana saja yang diperbolehkan masuk.
Direktur PT Nurul Amanah Sirindo, Eneng Iis Isoriah mengatakan masih menunggu perkembangan umroh selama pandemi dari Arab Saudi. Selama menunggu, pihaknya melakukan edukasi dan pendataan jamaah mana saja yang akan diberangkatkan jika memang Arab Saudi sudah mengumumkan.
“Selain nunggu kabar persiapan, kita melakukan edukasi kepada jamaah, persiapan sudah ada,” kata Eneng saat dikonfirmasi, Selasa (6/10).
Selama pandemi, dia masih menerima pendaftaran umroh. Namun, diberikan sosialisasi terlebih dahulu terkait kepastian kapan segera berangkat. Sedangkan pendataan jamaah yang akan diberangkatkan, Eneng masih memprioritaskan bagi para jamaah yang tertunda berangkat saat Covid-19 mulai menyerang.
“Kalo kategori pemerintah yang tertunda itu kategori jamaah yang tertahan di bandara di Soetta. Kategori dua, jamaah tertunda di negara transit. Terakhir, yang ada di Saudi langsung dideportasi pulang. Itu yg diwacanakan diprioritaskan,” jelas dia.
Nantinya jika memang kondisi sudah normal, bagi para lansia baru bisa diizinkan untuk berangkat.
Sementara President Director Abhinaya Tour and Travel, Pandu Apriyanto mengatakan kendati telah mempersiapkan pendataan jamaah, dia mengalami kendala informasi yang sampai saat ini belum jelas.
“Persiapan memang mendata jamaah yang kemarin sempat tertunda dan jamaah yang mau berangkat November. Ini terkendala dalam arti sudah didata tapi prosedurnya belum jelas dalam arti persiapan mengenai visa, regulasi arabnya bagaimana, apa saja yang dipersiapkan jamaah, apakah ada penambahan biaya atau gak, itu kendala,” ujar dia.
Dia mengkhawatirkan adanya kenaikan harga jika memang nantinya pemberangkatan umroh tetap dilaksanakan selama pandemi dengan mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku. Sampai sekarang, Pandu masih menunggu informasi lebih lanjut. “kita benar-benar menunggu dari regulasi pemerintah Arab turun ke pemerintah Indonesia sampai ke travel agent,” kata dia.