REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim mengatakan, sampai saat ini proses sertifikasi halal vaksin Covid-19 masih berjalan.
"Kami tinggal menunggu kesiapan mereka, proses sertifikasi sampai saat ini sedang berjalan," kata Lukmanul, pada Selasa (6/10).
Dia menjelaskan, di bawah MUI ada LPPOM MUI, dan Komisi Fatwa. LPPOM sendiri memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melakukan sertifikasi produk, mereka akan memeriksa terlebih dahulu dokumen yang masuk, kemudian akan turun langsung ke lapangan atau melakukan audit.
Vaksin Covid-19 tengah dikembangkan oleh PT Bio Farma (Persero) bersama perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac. Dia mengatakan, LPPOM langsung berkomunikasi dengan Bio Farma yang telah mengajukan diri untuk kehalalan produk.
Sebelumnya dokumen pengajuan sertifikasi halal telah diajukan oleh Bio Farma sebelum uji klinis dilakukan. Lukmanul mengatakan, proses komunikasi antara Bio Farma dan LPPOM MUI sudah berlangsung lama.
Saat ini LPPOM MUI masih menunggu kesiapan penyelenggara untuk dilakukan audit. Persiapan memang membutuhkan waktu yang tidak cepat, karena saat ini tengah terjadi pandemi covid-19.
"Kita tunggu penyelanggara, mungkin pertengahan Oktober bisa juga akhir Oktober, atau awal November. Menunggu kesiapan di sini dan di sana, kemudian ada protokol kesehatan, kalau kita berangkat ke Cina harus karantina juga sampai di sana," ucap Lukmanul.