IHRAM.CO.ID,PEKAN BARU -- Gubernur Riau Syamsuar mengimbau ulama dan pemuka agama untuk terus membantu pemerintah mengkampanyekan protokol kesehatan (prokes) untuk memutus mata rantai Covid-19 di provinsi itu.
"Ini terbukti. Melalui peran ulama dan tokoh agama, seperti melalui ceramah-ceramah agama bisa meminimalisir penularan Covid-19," kata Syamsuar, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin (19/10).
Syamsuar menilai keterlibatan ulama dan tokoh masyarakat efektif dalam upaya memutus mata rantai Covid-19. Untuk itu pihaknya berharap ulama dan majelis agama bisa menyampaikan kepada masing-masing jamaahnya agar disiplin dan patuh menjalankan prokes.
Menurut dia, saat Ramadhan dan 14 hari pascaperayaan Idul Fitri 1441 Hijriah pada tahun ini tidak terjadi lonjakan kasus baru yang terlalu signifikan di Riau. Ia mengatakan salah satu alasannya adalah gencarnya pencegahan dari bagian hulu, sehingga penyebaran virus corona bisa ditekan.
Menurutnya, dengan melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan Covid-19 diharapkan masyarakat bisa sadar untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
"Jadi yang paling penting itu bagaimana kita membuat masyarakat sadar dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Melalui pemakaian masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya.
Meski begitu, ia masih menyayangkan ada sejumlah masjid yang kini melonggarkan penerapan prokes untuk mencegah Covid-19. Karena itu, ia berharap pemuka agama bisa lebih berperan untuk menjaga kesehatan jamaah di tempat peribadatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin siang jumlah kasus Covid-19 secara akumulatif mencapai 11.637 orang. Jumlah pasien yang sudah sembuh ada 6.967 orang, sedangkan kasus kematian ada 263 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit ada 1.112 orang dan yang isolasi mandiri ada 3.295 orang.