Senin 19 Oct 2020 21:20 WIB

Kerajinan Serabut Kelapa Miliki Potensi Ekspor

Tujuan pelatihan ini salah satunya untuk menggerakkan UMKM di tengah pandemi Covid-19

Kerajinan Serabut Kelapa Miliki Potensi Ekspor (ilustrasi).
Foto: RAHMAD/ANTARA
Kerajinan Serabut Kelapa Miliki Potensi Ekspor (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,PURWOKERTO -- Kerajinan berbahan baku serabut kelapa memiliki potensi ekspor yang cukup besar, kata Kepala Seksi Penyelenggara pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan UKM (Dinkop UKM) Provisi Jawa Tengah Yusa Bramidha.

"Oleh karena itu, kami menyelenggarakan pelatihan usaha produktif bidang serabut kelapa," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin sore (19/10.

Yusa mengatakan hal itu saat membacakan sambutan tertulis Kepala Dinkop UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati saat Pembukaan Pelatihan Keterampilan Usaha Produktif Bidang Kerajinan Serabut Kelapa di Kabupaten Banyumas yang diikuti 25 pelaku UMKM dengan menghadirkan narasumber seorang pelaku usaha kerajinan serabut kelapa, Kokos Trisada yang juga Ketua Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kabupaten Banyumas.

Ia mengatakan berdasarkan Perpres 79 Tahun 2019 yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi nasional, Kabupaten Banyumas memiliki komoditas unggulan berupa serabut kelapa dan gula semut.

"Pelatihan kerajinan serabut kelapa ini untuk mendukung komoditas unggulan yang ada di Banyumas," jelasnya.

Saat ditemui usai pembukaan, Yusa mengharapkan melalui pelatihan tersebut, peserta dapat mengembangkan kerajinan serabut kelapa dengan lebih baik.

Dalam hal ini, kata dia, serabut kelapa bisa dibuat sandal, media tanam yang ramah lingkungan, dan kerajinan lain yang memiliki potensi ekspor. "Di tengah pandemi ini, mari kita bergiat bersama-sama karena program Bapak Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) sesuai dengan visi-misinya mewujudkan masyarakat Jawa Tengah berdikari. Jadi, salah satunya di Kabupaten Banyumas," katanya.

Lebih lanjut, Yusa mengatakan selain pelatihan kerajinan serabut kelapa, pihaknya juga menggelar tiga pelatihan lain di Kabupaten Banyumas, yakni keterampilan usaha produktif kabupaten/kota, manajemen usaha kecil, dan pengolahan kopi.

Khusus untuk keterampilan usaha produktif, kata dia, nantinya akan ada 15 perwakilan pelaku UMKM dari Banyumas yang mengikuti kegiatan tersebut bersama perwakilan dari kabupaten/kota lainnya dengan harapan tercipta jejaring sehingga kebutuhan bahan baku dan distribusi dapat terpenuhi dengan baik.

Dalam kegiatan pelatihan usaha produktif tersebut, lanjut dia, peserta akan dilatih membuat anyaman dari plastik untuk memenuhi permintaan pasar Eropa.

"Anyaman ini, anyaman ekspor. Bapak Gubernur sudah memilihkan narasumber dari PT Inizio yang merupakan eksportir mebel yang di tengah pandemi saat ini, malah meningkatkan produksinya 30 persen, pendapatannya meningkat. Selain diajarkan, peserta setelah pelatihan, bisa dibeli produknya, bisa bergabung, nanti bisa dibeli produknya," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, peserta tidak perlu datang ke Kendal untuk menjadi pegawai PT Inizio, tetapi bisa membuat sendiri di rumahnya dan hasilnya akan dibeli perusahaan tersebut. "Kalau nanti bisa berpadu dengan serabut kelapa, nanti bisa ekspor juga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan sebagai salah satu kabupaten pemasok gula semut, otomatis ketersediaan serabut kelapa di Banyumas sangat besar.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jateng dan Dinkop UKM Provinsi Jateng karena atensi yang diberikan kepada Kabupaten Banyumas sangat besar.

"Tujuan pelatihan ini salah satunya untuk menggerakkan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Tetapi yang paling pokok, bingkai besarnya adalah bagaimana menumbuhkan satu pengusaha UMKM di kalangan milenial. Di balik itu, tentu kita ingin menunjukkan bahwa UMKM tetap eksis di tengah pandemi," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement