Jumat 23 Oct 2020 06:09 WIB

Sahabat Nabi: Abu Musa Al-Asy'ari, Hakim Umat Muhammad SAW

Ia adalah Abdullah bin Qeis dengan gelar Abu Musa Al-Asy'ari

Rep: Heri Ruslan/ Red: Elba Damhuri
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto:

Di arena peperangan, Abu Musa Al-Asy'ari memikul tanggung jawab dengan penuh keberanian, hingga Rasulullah SAW pernah berkata mengenai dirinya, "Pemimpin dari orang-orang berkuda adalah Abu Musa."

Dalam medan tempur melawan imperium Persia, Abu Musa Al-Asy'ari mempunyai saham dan jasa besar. Bahkan dalam pertempuran di Tustar, yang dijadikan Hurmuzan sebagai benteng pertahanan terakhir, Abu Musa Al-Asy'ari menjadi pahlawan dan bintang lapangan. 

Adapun dalam pertentangan dengan sesama Muslim, ia mengundurkan diri dan tak ingin terlibat di dalamnya. Pendiriannya ini jelas terlihat dalam perselisihan antara Ali dan Muawiyah.

Abu Musa Al-Asy'ari adalah orang kepercayaan dan kesayangan Rasulullah SAW, juga menjadi kepercayaan dan kesayangan para khalifah dan sahabat-sahabatnya.

Ketika Rasulullah masih hidup, beliau mengangkatnya bersama Mu'adz bin Jabal sebagai penguasa di Yaman. Dan setelah Rasulullah wafat, ia kembali ke Madinah untuk memikul tanggungjawab dalam jihad besar yang sedang dijalani oleh tentara Islam melawan Persia dan Romawi.

Pada pemerintahan Umar bin Al-Khathab, ia diangkat sebagai gubernur di Bashrah. Sedangkan Khalifah Utsman bin Affan menunjuknya sebagai gubernur di Kufah.

Abu Musa termasuk ahli Al-Qur'an; menghapal, mendalami dan mengamalkannya. Di antara ucapan-ucapannya yang memberikan bimbingan mengenai Al-Qur'an itu ialah, "Ikutilah Al-Qur'an... dan jangan kalian berharap akan diikuti oleh Al-Qur'an!"

Ia juga termasuk ahli ibadah yang tabah. Pada waktu siang di musim panas—yang panasnya menyesakkan nafas—tidak menghalanginya untuk berpuasa. "Semoga rasa haus di terik siang ini akan menjadi pelepas dahaga bagi kita di hari kiamat nanti," ujarnya.

Di hari yang cerah, ajal pun menjemputnya. Wajahnya menyinarkan cahaya cemerlang, wajah seorang yang mengharapkan rahmat dan pahala Allah. Kalimat yang selalu diulang-ulang dan menjadi buah bibirnya sepanjang hayatnya adalah kalimat yang juga menjadi buah bibirnya ketika menghadap Ilahi. "Ya Allah, Engkaulah Maha Penyelamat, dan dari-Mulah kumohon keselamatan."

 

 

 

sumber : Republika.co.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement