Ahad 25 Oct 2020 05:45 WIB

Keistimewaan Hajar Aswad yang Membuat Pencurinya Masuk Islam

Tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan Hajar Aswad di Ka'bah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Keistimewaan Hajar Aswad yang Membuat Pencurinya Masuk Islam. Seorang petugas memberi wewangian untuk Hajar Aswad yang terletak di sudut timur Kabah di Makkah, Arab Saudi, Senin (27/7/2020).
Foto:

Di sebuah museum di Inggris, ada tiga buah potong batu tersebut. Pihak museum juga mengatakan bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya. 

Ketika beberapa ilmuwan membaca kabar tentang keutamaan dan keajaiban yang dimiliki Hajar Aswad, mereka mengira Hajar Aswad adalah batu basal yang terbawa arus banjir dari daerah sekitar Makkah lalu tergeletak begitu saja di Makkah, dekat Ka'bah. Untuk menguji hal tersebut, asosiasi geografi Kerajaan Inggris mengutus orang bernama Richard Francis Burton untuk mengunjungi Arab Saudi.

"Dia menyamar menjadi haji dari Afghanistan. Kejadian ini terjadi di pertengahan abad ke-19 (1853 masehi-1269 Hijriyah). Richard Burton mengusung misi mencuri pecahan Hajar Aswad lalu membawanya ke Inggris dan dia berhasil," kata Min Muhammad dalam bukunya.

photo
Batu Hajar Aswad 

Saat Hajar Aswad sudah berada di Inggris dan dilakukan penelitian yang mendalam, menunjukkan bahwa Hajar Aswad bukan termasuk batuan bumi melainkan batu yang berasal dari langit-luar angkasa yang menyerupai meteor. Hajar Aswad memiliki komposisi kimiawi dan mineral sendiri yang berbeda dari meteor. 

"Penelitian ini akhirnya menjadikan Richard Burton mengucapkan syahadat dan menjadi Muslim," katanya.

Kisah ini kata Min Muhammad, Richard tulis dalam sebuah buku yang berjudul A Journey to Mecca (Rihlah Illa Mekah) Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. 

Batu hitam ini sudah licin karena terus-menerus dikecup, dicium, dan diusap oleh miliaran manusia sejak zaman Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah baik untuk haji maupun untuk tujuan umroh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement