IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pertama, mandi dan berniat mandi ihram, yakni apabila ia telah sampai di miqat yang merupakan tempat awal manusia berihram. Hendaklah ia menyempurnakan mandinya dengan membersihkan badan, menyisir janggut dan rambut kepala, menggunting kuku, mencukur kumis, serta menyempurnakan kebersihan dengan apa yang telah uraikan dalam taharah.
Kedua, melepas seluruh pakaian berjahit dan mengenakan dua lembar pakaian ihram. Ia berselendang dan bersarung dengan dua lembar kain berwarna putih, serta memakai harum-haruman pada pakaian dan badannya. Ketiga, bersabar setelah mengenakan pakaian hingga kendaraannya berangkat jika ia menggunakan kendaraan atau memulai perjalanan jika ia berjalan kaki.
Ketika itu, ia berniat ihram untuk haji atau umroh secara qiran atau ifrad sebagaimana yang diinginkannya dan mengucapkan:
لبيك اللهم لبيك لا شريك لك لبيك إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك لبيك بحجة حقا تعبنا ورقا اللهم صل على محمد وعلى آل محير
"Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan semua nikmat adalah milik Mu, dan begitu juga seluruh kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu dengan berhaji menuju kebenaran, untuk beribadah, dan untuk menghambakan diri. Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad."
Keempat, disunnahkan untuk selalu memperbarui talbiyah sepanjang ihram, khususnya ketika bertemu dengan teman, ketika berkumpul dengan orang banyak, ketika berada di jalan mendaki, ketika berada di jalan menurun, ketika naik kendaraan, dan ketika turun dari kendaraan, dengan mengangkat suaranya tanpa sampai mengeringkan kerongkongannya. Sesungguhnya ia tidak berseru kepada zat yang tuli atau tidak ada sebagaimana dijelaskan dalam hadits, "Rasulullah saw. jika ada sesuatu yang membuatnya kagum, beliau mengucapkan,
لبيك إن العيش عيش الآخرة
"Aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya kehidupan yang sebenar-benarnya adalah kehidupan akhirat."