Kemudian jamaah yang perjalanannya menuju Makkah, tetapi tidak melewati satu pun tempat miqat itu, seperti dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, mulai pakai ihram di Masjid Tan'im atau Ji'ronah.
Menurut riwayat, miqat Tan'im ini disebut juga miqat Nisai karena miqat ini pada awalnya dipergunakan untuk miqat Aisyah. Diriwayatkan, ketika baru selesai menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah, Aisyah melanjutkan ibadah umroh.
Untuk ihram umroh itulah nabi Muhammad menyuruh Aisyah RA berangkat ke Tan'im untuk mulai ihramnya. Dari peristiwa itulah masjid di Tan'im menjadi lebih dikenal sebagai Masjid Aisyah.
Saat ini, Masjid Aisyah telah menjadi masjid yang indah dan megah serta dapat menampung ribuan jamaah dengan fasilitas kamar mandi, WC, tempat wudhu, air minum dingin, dan sebagainya. Untuk pergi ke Tan'im, jamaah bisa menggunakan angkutan umum bus dengan tarif dua riyal atau dengan taksi dengan tarif 10 riyal. Sedangkan bila menggunakan oplet tergantung jumlah penumpang dan tawaran jamaah.
Di Ji'ronah antara lain terdapat beberapa tempat ziarah, salah satunya adalah sebuah masjid dan sumur Bir Thoflah. Menurut riwayat, sumur ini dahulunya terjadi melalui mukjizat Rasulullah saat kehabisan air setelah usai perang Hunain.
Rasulullah bersama para pejuang Islam berhenti untuk membagi-bagikan hasil kemenangan. Karena persediaan air habis dan di sana tidak ada sumur, Nabi memukulkan tongkatnya dan serta merta keluarlah air.
Air sumur ini sering dipercaya sebagai obat dan tidak pernah kering. Sedangkan nama Ji'ronah adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya menjaga dan membersihkan masjid tersebut.