Jumat 30 Oct 2020 06:42 WIB

Benarkah Arab Saudi Boikot Produk Turki?

Hubungan Arab Saudi dan Turki memburuk dalam beberapa tahun terakhir

Arab Saudi boikot produk Turki
Foto:

IHRAM.CO.ID -- Oleh Ihsan Al-Faqih

ISTANBUL -- Sejumlah media melaporkan bahwa otoritas yang bertanggung jawab atas sektor komersial Arab Saudi telah menekan perusahaan Saudi untuk menghentikan transaksi komersial dengan Turki, termasuk memboikot produk, investasi dan pariwisata Turki.

Hubungan kedua negara memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena sikap tegas yang diambil oleh kedua negara atas sejumlah masalah, mulai dari dukungan Ankara untuk Arab Spring hingga dukungan kepada Qatar dalam menghadapi keputusan Arab Saudi, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir untuk memboikot negara Teluk kecil itu pada Juni 2017.

Ketegangan meningkat setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sikap keras Turki yang menuntut persidangan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhannya hanya memperburuk situasi.

Baru-baru ini, kampanye untuk membatasi hubungan komersial dengan Turki telah memperjelas karakter mereka, setelah ketua Dewan Kamar Dagang Saudi Ajlan Al-Ajlan, didukung oleh individu-individu yang dekat dengan lingkaran penguasa yang mengatur kampanye dengan outlet media dan media social, mendesak pemutusan hubungan perdagangan antara Kerajaan dan Turki.

Bulan lalu, UEA dan Bahrain, dua sekutu terdekat Arab Saudi, secara resmi menandatangani perjanjian yang ditengahi AS di Washington untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Para pengamat yakin ada hubungan antara kampanye "semi-resmi" Saudi untuk memboikot produk Turki dan pemulihan hubungan "informal" yang tidak langsung antara Arab Saudi dan Israel serta kemungkinan barang-barang Israel memasuki pasar Saudi melalui Bahrain dan UEA.

Link Asli: https://www.aa.com.tr/id/berita-analisis/analisis-apakah-arab-saudi-benar-benar-boikot-produk-turki/2008315

BACA JUGA: Gara-Gara Ucapan Macron, Masjid di Prancis Diancam

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement