IHRAM.CO.ID,KUPANG -- Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, fokus mendorong pemulihan ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami pelemahan akibat pandemi Covid-19.
“Fokus kami ke depan ini adalah bagaimana mendorong agar ekonomi UMKM-UMKM kita bisa segera pulih karena dalam struktur usaha ekonomi NTT, hampir 99 persennya adalah UMKM,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (6/11).
Ia menyebutkan, dari data yang dimilikinya tercatat sebanyak 4.485 UMKM di NTT yang terdampak pandemi. Ribuan UMKM tersebut, lanjutnya, mengalami penurunan omzet yang diperkirakan mencapai sekitar 75 persen. “Oleh karena itu pemulihan UMKM ini jadi fokus kita karena pertumbuhan ekonomi kita sangat tergantung pada sektor ini. Di sisi lain juga sektor ini menyumbang tenaga kerja mencapai hingga 92 persen,” katanya.
Ariawan mengatakan BI NTT juga banyak melakukan pembinaan UMKM yang menghasilkan beragam komoditi yang banyak di antaranya merupakan penentu inflasi di NTT seperti, bawang, cabai, beras, maupun sapi dan tenun.
Selain itu, pihaknya juga terus mendorong digitalisasi UMKM sehingga walau pun mereka di rumah karena pandemi Covid-19, tetapi tetap bisa memasarkan produknya. “Ini yang kita dorong juga agar UMKM kita mempunyai sertifikasi, masuk dalam pasar digital, dan juga akses terhadap pembiayaan,” katanya.
Ariawan menambahkan, selama massa Covid-19 ini pihaknya juga menggelar kelas daring secara gratis bagi UMKM agar mereka bisa berkembang serta mendapat pembinaan menjadi pengusaha.
Selain itu, untuk mendukung pemasaran produk, pihaknya juga sudah menghadirkan e-commerce lokal untuk mendekatkan konsumen dengan produsen atau UMKM sehingga bisa bertransaksi secara cepat.