IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Syarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) bidang hubungan luar negeri Riza Palupi meminta semua pihak menjaga nama baik negara Indonesia juga Arab Saudi dengan tidak membesar-besarkan informasi bahwa jamaah umroh perdana asal Indonesia terpapar Covid-19. Karena jamaah sebelum terbang ke Saudi untuk umroh sudah patuh terhadap protokol kesehatan dengan membawa bukti hasil tes PCR.
"Di Saudi tidak dibesar-besarkan," kata Riza, Jumat (6/11).
Menurutnya, jika informasi jamaah umroh yang positif Covid-19 itu terus diberitakan akan berdampak negatif kepada kebijakan pemerintah Arab Saudi. Jangan sampai karena banyak berita negatif tentang jamaah positif Covid-19 Saudi tidak menginzinkan lagi Indonesia mengirimkan jamaah umroh.
"Karena akan membuat evaluasi Saudi terhadap negara kita akan jelek dan bisa kemungkinan Indonesia nanti di pause sementara lagi," katanya.
Seperti diketahui pemerintah Indonesia masih memiliki ribuan jamaah umroh yang gagal berangkat karena Saudi menutup akses umroh harus segera diberangkat.
Sebelumnya Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali membenarkan kabar jamaah umroh Indonesia yang dinyatakan positif covid-19. Menurut Endang, ada tiga orang jamaah yang memiliki hasil tes positif setelah dilakukan swab ulang di Arab Saudi
"Iya memang betul ada terdeteksi tiga jamaah, kemungkinan pada saat di Indonesia symptoms belum muncul," kata Endang saat dikonfirmasi dalam pesan tertulis, Kamis (5/11).
Menurut Endang, Kerajaan Arab Saudi memang sangat ketat menjaga keamanan dan kesehatan para jemaah yang melakukan umrah di masa Pandemi. Sehingga pihak Saudi kerap melakukan swab ulang terhadap jamaah yang masuk ke negaranya dan hendak melakukan umroh dan mengunjungi Masjidil Haram.
"Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Arab Saudi dalam penanganan kasus Covid-19 mereka melakukan test ulang," ujarnya.
Terhadap tiga jamaah Indonesia yang positif ini, telah dilakukan isolasi terpisah dari jamaah lainnya sebagaimana ketentuan edaran Kemenhaj Arab Saudi. Mereka akan diizinkan melakukan umrah apabila hasil swab selanjutnya menunjukkan negatif virus corona.
"Yang bersangkutan akan dilakukan test ulang setelah tiga hari mendatang kemudian melakukan umroh jika sudah negatif," ujarnya.
Sebanyak 224 jamaah asal Indonesia yang berkesempatan melakukan umroh pada gelombang pertama. Mereka tiba di Arab Saudi pada 1 November 2020 dan langsung menjalani karantina di hotel selama tiga hari.
Pemerintah Saudi akan melakukan swab kembali sebelum jamaah asing ini melakukan umroh dan mengunjungi dua masjid suci. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan para jemaah umroh yang melakukan ibadah umrah di masa pandemi.