IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya segera membentuk penggabungan atau holding BUMN pariwisata dan pendukung. Langkah pembentukan holding ini untuk mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menurut Pengamat BUMN Taufan Rahmadi langkah strategis akan menjadi energi tambahan untuk mempercepat pemulihan pariwisata di Indonesia.
“Holding ini akan berfungsi mendorong dapur pariwisata Indonesia kembali dan menyelamatkan BUMN Pariwisata,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (8/11).
Taufan mengatakan holding ini juga akan semakin merampingkan birokrasi pemerintah, sehingga lebih memudahkan sinergi dan koordinasi terkait kebijakan yang dikeluarkan pada era new normal sekarang ini.
“Adanya penggabungan ini juga memperkuat Kementerian Pariwisata sebagai leading sektor bidang pariwisata untuk bekerja lebih cepat dan terukur untuk merealisasikan rencana pemulihan pariwisata Indonesia,” ucap Pakar Kreatif Strategi Pariwisata Founder Temannya Wisatawan ini.
Sebelumnya PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis holding BUMN Pariwisata dan pendukung dapat membantu industri lebih cepat bangkit kembali setelah terhantam keras pandemi Covid-19. Saat ini mayoritas perjalanan udara hingga 78,5 persen merupakan dalam rangka wisata yang memiliki kolaborasi antar mata rantai pariwisata yakni 3A Accessibilities (aksesibilitas), amenities (fasilitas), attraction (daya tarik).
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kolaborasi di dalam holding dapat mengakselerasi pertumbuhan BUMN terkait dalam menghadapi Covid-19 dan pada masa pemulihan.
“Holding menciptakan koordinasi tunggal dalam pengembangan masterplan dan mengintegrasikan keunggulan masing-masing BUMN dalam ekosistem holding ini, sehingga potensi yang ada dapat dioptimalkan guna memajukan industri pariwisata di Indonesia,” tutur dia kepada wartawan, Sabtu (7/11).
Adapun induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung adalah PT Survai Udara Penas dengan anggota holding PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), Garuda Indonesia (Accessibilities); Lalu Inna Hotels & Resorts dan Sarinah (Amenities); serta Indonesia Tourism Development Corporation dan Taman Wisata Candi (Attractions).