IHRAM.CO.ID,-- "Rusia adalah negara Muslim seperti Indonesia!" Pernyataan dari seorang pejabat di atase Kebudayaan Rusia beberapa tahun silam mungkin mengejutkan. Bahkan bisa dikatakan tak masuk akal dengan melihat sejarah negara itu sebagai bagian dari negara komunis Uni Sovyet yang ini sudah bubar.
Tapi nanti dahulu. Ternyata apa yang dikatakan pejabatan kedubes itu tak mengejutkan. Apalagi bila dia kemudian mengacu kepada jumlah populasir Muslim yang kini hidup di Rusia. Jumlahnya begiu dan ini memang belum bayak Muslim Indonesia yang tahu.
Dari catatan statistik mengenai komposisi penduduk Rusia yang terakhir mengatakan Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21 - 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Sejumlah studi bahkan memprediksikan populasi umat Muslim di Rusia akan terus meningkat hingga 30 persen dalam satu tahun saja. Apakah yang menjadi faktor perkembangan pesat Islam di Rusia?
Dan diakui perhatian Muslim ke Indonesia kini pun sudah mengarah ke Rusia. Wisata ke Rusia dan negara pecahan Rusia sebelum pandemi begitu marak dari Indonesia. Dan ini makin terpicu pada kepopuleran jawara tarung Khabib Khabib Nurmagomedov, Sosok keatatan Muslim asal Dahgestan ini begitu memukau publik.
Dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga berhasil memberikan kenyamanan bagi Muslim Rusia. Dia pasti tahu soal konflik separatis Rusia di Chechnya yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tapi Putin tak terlalu hirau. Bahkan dia mengatakan bila Muslim Rusia begitu nasionalis.''Bila negara ini diserang musuh, pasti Muslim Rusia yang paling dahulu melawannya,'' kata Putin suatu ketika beberapa tahun silam.
Islam di Rusia saat ini pun telah tersebar di seluruh distrik federal Rusia. Di distrik federal pusat sendiri, terdapat Masjid Katedral Moskow. Bukti keramahan Putin kepada Islam kembali terjadi. Misalnya pada setahun silam dia kembali membuat sentimen yang menyejukkan dari pemimpin negara barat kepada. Putin mengutip Surat Ali Imran ayat 103 ketika menyerukan perdamaian di Yaman.
"Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mau dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya, kamu menjadi saudara," kata Putin di Ankara.
Kutipan ayat itu dituturkan Putin ketika menyampaikan pernyataan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani setelah menggelar pertemuan tinggi.
Tiga pemimpin tersebut juga memperingatkan bahwa operasi militer koalisi Arab Saudi di Yaman sejak perang sipil pada 2015 lalu. Putin juga membahas situasi di Suriah.
Keramahan kepada Islam dan Muslim dari Putin terlihat dalam beberapa peristiwa: Hal ini misalnya
Meresmikan masjid
Vladimir Putin hadir pada peresmian Masjid Katedral Moskow. Masjid Katedral Moskow menjadi tempat ibadah utama bagi umat Islam.
Masjid terbesar di ibu kota Rusia itu menjadi pusat gerakan organisasi-organisasi muslim Rusia, seperti Dewan Mufti Rusia dan Dewan Agama Muslim Federasi Rusia, yang keduanya diketuai Mufti Besar Rusia, Syekh Ravil Gaynutdin, selama 30 tahun terakhir.
Setelah direkonstruksi besar-besaran, Masjid Katedral Moskow diresmikan pada 23 September 2015 lalu. Tak hanya Putin, peresmian itu dihadiri Mufti Besar Rusia, Syekh Ravil Gaynutdin, Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Masjid Katedral Moskow menjadi pusat atraksi bagi ribuan umat Islam. Selama lebih dari satu abad, masjid megah ini telah menjadi pusat daya tarik bagi ribuan Muslim dari seluruh dunia. Lebih dari 100 ribu umat Islam selalu hadir di masjid ini ketika melaksanakan shalat Idul Adha dan Idul Fitri.
Masjid yang dibangun sejak 1904 ini telah direkonstruksi sebanyak 20 kali. Seka rang total luasnya mencapai 18,9 ribu me ter persegi. Bagian atas kubah dihiasi dengan ayat-ayat Alquran. Masjid yang dibangun enam lantai ini dapat menampung lebih dari 10 ribu Muslim.
Keterangan foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bersama Presiden Turki Erdogan dan tokoh Muslim Rusia.
-----------
Kali ini, Putin yang beragama Kristen itu tanpa sungkan mengutip ayat Alquran dalam upacara memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu.
ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ
يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahp pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." Putin juga mengutip Surah al-Nahl ayat 128;
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
Dilansir dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Putin mengutip ayat-ayat itu untuk berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik dan pahala ilahi bagi mereka yang berbuat baik.
Selain mengutip ayat-ayat Alquran, dia juga mengutip ayat-ayat dari kitab suci agama lain, termasuk Kristen, dan Yahudi. Dalam pidatonya, Presiden Rusia ini juga mengkritik orang-orang yang melukai perasaan umat beragama atas nama kebebasan berbicara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika