Selasa 10 Nov 2020 15:54 WIB

Kolaborasi Ekonomi Syariah & Digitalisasi UMKM Saat Pandemi

GoPay bersama Lazis Muhammadiyah (Lazismu) melatih sebanyak 300 UMKM.

Kolaborasi Ekonomi Syariah & Digitalisasi UMKM Saat Pandemi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Kolaborasi Ekonomi Syariah & Digitalisasi UMKM Saat Pandemi (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ekonomi dan keuangan syariah, serta digitalisasi UMKM memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi. Diperlukan kolaborasi antarpihak untuk mendukung hal tersebut.

"Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan ekosistem Halal Value Chain (HVC) dengan penguatan UMKM syariah serta pesantren secara inklusif dengan teknologi digital," kata Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muh. Anwar Bashori, dalam keterangannya, Selasa (10/11).

Untuk mendukung hal tersebut, GoPay bersama Lazis Muhammadiyah (Lazismu) melatih sebanyak 300 UMKM berbasis ekonomi syariah di ekosistem Muhammadiyah agar mereka dapat mengembangkan bisnis di masa pandemi, dalam pelatihan “Kreatif Memanfaatkan Peluang Bisnis di Masa Pandemi”.

"Diharapkan melalui pelatihan kolaborasi Lazismu dan GoPay, akan melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang memberikan manfaat untuk Indonesia sehingga pengembangan ekonomi syariah menjadi bagian dari transformasi menuju Indonesia maju yang kita cita-citakan bersama," kata Anwar.

Pelatihan ini membekali peserta dengan keahlian dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial agar usaha UMKM dapat bertahan di masa pandemi, sehingga dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.

Pandemi Covid-19 sendiri telah mendorong akselerasi transformasi digital termasuk transaksi digital.

Data McKinsey pada Juni 2020 menyatakan terjadi peningkatan transaksi e-commerce sebesar 26 persen atau setara 3,1 juta transaksi per hari sejak pandemi berlangsung. Sayangnya hal ini belum diimbangi dengan jumlah UMKM yang telah go digital.

Data Kementerian Koperasi & UKM menyatakan bahwa sampai saat ini baru 8 juta UMKM atau sekitar 13 persen dari total populasi UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan.

"GoPay meyakini UMKM berbasis syariah memiliki potensi yang sangat besar mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia," kata Budi Gandasoebrata, Managing Director GoPay.

"Melalui pelatihan ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat melihat peluang baru dunia digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha dan terus bertahan di masa pandemi," imbuhnya.

Peserta dilatih untuk menggunakan teknologi Gojek guna mengembangkan usaha online, salah satunya melalui aplikasi Selly yang berupa keyboard ajaib untuk menunjang operasional usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement