Ahad 15 Nov 2020 06:13 WIB

Wisata Makam Jakarta, Rumah Guci Abu Hingga Makam Yahudi

Bangunan bersejarah di TPU Petamburan sempat tak terawat.

Wisata Makam Jakarta, Rumah Guci Abu Hingga Makam Yahudi. Kuburan Yahudi. Ilustrasi
Foto:

Sandra menuturkan TPU Petamburan sempat tak terawat, namun pada 2017 secara perlahan Sandra bersama dengan petugas-petugas di TPU Petamburan bersinergi memperbaiki kondisi TPU Petamburan. Ia menceritakan sebelum kepemimpinannya, TPU Petamburan kerap kali dijadikan lokasi untuk berbuat hal maksiat seperti mencari ilmu untuk memenangkan judi Toto Gelap (togel).

Tidak sedikit juga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadikan beberapa bangunan makam yang memiliki lahan yang luas sebagai tempat tinggal sementaranya. Tak heran jika banyak jejak vandalisme yang bertengger di tembok-tembok makam termasuk di makam Orang Yahudi.

Selain itu, banyak juga makam-makam yang telah berbentuk nisan terkubur oleh tanah sehingga kesan mistis terasa kental di TPU Petamburan di masa lalu. “Dulu sebelum saya masuk, beberapa makam seperti makam Orang Yahudi itu bahkan tidak terlihat karena sempat tertimbun tanah. Rumput-rumput liarnya pun setinggi paha orang dewasa,” kata Sandra.

Butuh waktu tiga bulan bagi Sandra merapikan kondisi TPU Petamburan agar dapat kembali ke bentuk semula dan tidak lagi disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Kini TPU Petamburan sudah kembali terlihat asri dan hijau, tak ada lagi di temukan gelandangan dan pengemis yang kerap disebut sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berkeliaran atau pasangan yang ingin berbuat mesum.

photo
Mausoleum OG Khouw (monumen makam) milik pasangan saudagar tebu Lim Sha Nio dan suaminya Oen Giok Khouw di TPU Petamburan, Jakarta. - (Wikimedia)

 

Penjagaan dari segi kebersihan dan keamanan pun ditingkatkan, sebanyak 71 petugas disiagakan untuk memastikan makam-makam, khususnya yang memiliki nilai histori tinggi tetap terjaga. Kini pun sudah cukup banyak masyarakat atau warga yang datang untuk berziarah tak hanya untuk menengok keluarga yang disemayamkan di TPU Petamburan, tapi juga untuk mengenal sejarah dari tiga makam, yaitu Mouseleum OG Khouw, Rumah Guci Abu, dan Makam Orang Yahudi.

Ada keinginan hati dari pengelola TPU Petamburan agar pemerintah bisa menjadikan lokasi itu sebagai cagar budaya, namun hal itu belum dapat terwujud karena TPU Petamburan masih aktif menerima pemakaman. Dengan meningkatnya minat masyarakat mengenal sejarah lewat makam yang sudah ada di TPU Petamburan, maka sedikit pesan dari pengelola untuk para pengunjung agar tetap menjaga kebersihan.

 

“Kami juga senang lihat masyarakat bisa mengenal sejarah, meski kita adakan petugas kebersihan tentu harapan kami pengunjung yang ingin mengenal sejarah lewat makam-makam di TPU Petamburan bisa menjaga kebersihan. Dengan begitu warisan sejarah ini selain dapat bermanfaat bagi pengetahuan tetap dapat terjaga keasriannya,” ujar Sandra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement