IHRAM.CO.ID, SOLO -- Acara resepsi Milad ke-108 Muhammadiyah dilaksanakan secara virtual dan dipusatkan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, Rabu (18/11). Resepsi Milad Muhammadiyah tahun ini mengusung tema "Meneguhkan Gerakan Keagamaan, Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri".
Dalam pidato sambutannya secara virtual, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ucapkan selamat kepada Muhammadiyah yang telah berusia 108 tahun. Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah, khususnya para relawan dan tenaga medis dalam menangani Covid-19.
Presiden menyatakan, selama ini masyarakat Indonesia telah merasakan manfaat kehadiran Muhammadiyah selama 108 tahun. Banyak kontribusi yang telah disumbangkan Muhammadiyah untuk Indonesia di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan lainnya.
"Saya sendiri juga merasakan manfaatnya. Cucu pertama saya lahir di RS PKU Muhammadiyah Solo, istri saya Ibu Iriana juga pernah belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tak lupa, selama ini tim medis dari Muhammadiyah bekerja siang dan malam melawan pandemi Covid-19," terangnya.
Presiden Jokowi juga memaparkan rencana strategi pemerintah ke depan dalam menangani Covid-19. Jokowi menyebutkan, pemerintah akan melakukan vaksinasi dan meminta warga Muhammadiyah ikut terlibat dalam menyosialisasikan program tersebut.
"Pemerintah tengah mempersiapkan vaksin Covid-19. Saya berharap Muhammadiyah ikut membantu memberikan penjelasan yang benar kepada masyarakat. Soal vaksin ini, pemerintah serius mempersiapkan dengan cermat, hati-hati dan matang, agar masyarakat tetap tenang, aman dan sehat," paparnya.
Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, Milad ke-108 Muhammadiyah ini mengambil tema khusus terkait dengan peran Muhammadiyah selama ini khususnya di masa pandemi Covid-19. "Jadi itu sebagai pengukuhan peran Muhammadiyah kepada bangsa dan negara dan sekaligus untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Muhammadiyah itu betul-betul berkomitmen dengan kemanusiaan," kata Sofyan Anif kepada wartawan di Edutorium UMS.
Rektor menyatakan, berbagai upaya yang dilakukan di antaranya membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dari tingkat pusat hingga tingkat paling rendah yakni ranting semua membentuk MCCC. Peran MCCC terus dikembangkan. Bahkan di setiap lini selalu mengupayakan agar ikut mengkampanyekan tidak sekadar kampanye proyokol kesehatan, melainkan ada upaya membantu secara riil terhadap keluarga yang terpapar Covid-19.
Di UMS, jajaran petinggi kampus mengambil kebijakan membebaskan biaya SPP selama satu semester kepada mahasiswa yang orang tuanya positif Covid-19. Tidak hanya UMS, tetapi seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah biasanya mengambil peran seperti itu. Kepedulian Muhammadiyah tidak hanya pada saat penanganan terhadap pasien Covid-19, tapi sekaligus membantu dari sisi sosial kemanusiaan.
"Sehingga ada nilai positif yang kita ambil, kita tetap mengutamakan kemanusiaan dan kesehatan. Itulah yang menjadi identitas khas Muhammadiyah ketika bangsa ini menghadapi berbagai problem," ucap Sofyan Anif.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, Muhammadiyah telah banyak berkontribusi selama 108 tahun bagi bangsa dan negara terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Tahun ini, Muhammadiyah kontribusi dalam hal penanganan Covid-19. Ganjar menilai, Muhammadiyah merupakan suatu organisasi yang mandiri, dakwahnya bagus, ada modernitas dan selalu responsif.
"Gerakan keagamaan ini bisa teguh karena seluruh elemen di Muhammadiyah menempatkan diri dalam satu bejana yang bernama kebangsaan dan kemanusiaan. Muhammadiyah akan selalu ada dan dibutuhkan di Republik ini," kata Ganjar dalam sambutannya di Edutorium UMS.
Acara perayaan Milad tersebut dimeriahkan oleh penampilan seorang anak penyandang disabilitas yang menyanyikan lagu milik almarhum Didi Kempot berjudul Stasiun Balapan. Kemudian ada pertunjukan seni tari dari mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Dalam mengapresiasi perjuangan relawan Muhammadiyah dalam menghadapi Pandemi Covid-19, sebanyak enam mobil ambulans dipajang di depan panggung acara di dalam gedung Edutorium. Hal itu untuk mengingatkan peran Muhammadiyah yang berjuang melawan pandemi Covid-19.
Di sisi lain, panitia membatasi jumlah tamu undangan yang hadir, serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum dan sesudah acara, seluruh gedung disemprot cairan disinfektan oleh relawan Muhammadiyah. Tamu yanh hadir berasal dari perwakilan PDM se-Jawa Tengah, serta para pejabat muspida, koordinator se-Solo Raya. Dari kapasitas gedung keseluruhan yang mencapai 8.000 orang, hanya diplot untuk 250 tamu undangan.
Acara disaksikan oleh seluruh masyarakat melalui saluran siaran TV Mu, YouTube Muhammadiyah Channel dan beberapa platform media sosial lainnya.
Resepsi Milad ke-108 Muhammadiyah dilaksanakan di beberapa kota besar, selain di Solo, juga di Yogyakarta, Malang, Jakarta dan Makassar yang terhubung secara bersama sama.