IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Abdullah adalah putra Umar bin al-Khattab ra., saudara kandung Ummul Mukminin, Hafshah ra Ibnu Umar ini dilahirkan tidak lama setelah kenabian. Umurnya baru sepuluh tahun ketika ikut masuk Islam bersama ayahnya.
Kemudian melalui ayahnya, ia hijrah je Madinah. Pada saat perang Uhud, dia masih terlalu kecil untuk ikut perang, sehingga ayahnya tak mengizinkannya.
"Tetapi setelah perang Uhud, dia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, penaklukan Afrika, Mesir, dan Persia," kata Abdurrahman Ahmad As-Surbuny dalam bukunya 198 Kisah Haji Wali-Wali Allah.
Pada suatu musim haji berangkatlah serombongan jamaah haji dari Madinah ke Kota Suci Makkah yang dipimpin Abdullah bin Umar. Di tengah perjalanan, tiba-tiba Abdullah bin Umar pergi meninggalkan rombongan dan menghilang ke balik semak-semak pepohonan.
"Ternyata apa yang dilakukan Abdullah bin Umar di balik semak-semak itu adalah menunaikan buang hajat," katanya.
Tentu saja anggota rombongan merasa heran, karena setiap kali melewati daerah itu Ibnu Umar selalu pergi menghilang kebalik semak-semak pepohonan dan menunaikan buang hajat di sana.
Seseorang bertanya, "Ya ibnu Umar, mengapa engkau selalu buang hajat setiap melewati daerah ini tanda?"
Ibnu Umar menjawab, "Sesungguhnya aku pernah berjalan bersama Rasulullah SAW melewati jalan ini, dan pada saat itu beliau menyingkir sesaat menuju semak-semak untuk menunaikan buang hajat..
"Aku ingin meniru apa yang dilakukan Rasulullah karena rasa cintaku yang mendalam kepada beliau," katanya.