Ahad 22 Nov 2020 22:13 WIB

Prancis Ancam Pidanakan Orang Tua Muslim Protes Karikatur

Macron berjanji akan menindak apa yang dia sebut sebagai separatisme Islam.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Prancis Ancam Pidanakan Orang Tua Muslim Protes Karikatur. Karikatur Nabi Muhammad.
Foto: Aljazirah
Prancis Ancam Pidanakan Orang Tua Muslim Protes Karikatur. Karikatur Nabi Muhammad.

IHRAM.CO.ID,PARIS -- Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengacam akan mempidanakan orang tua Muslim yang marah kepada seorang guru karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran kepada anak-anak mereka. Darmanin mengatakan merupakan pelanggaran pidana bagi orang tua Muslim yang marah kepada seorang guru karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran kepada anak-anak mereka.

Menurut Darmanin, mereka bisa menghadapi tuntutan, bahkan deportasi. "Dan seorang hakim dapat, ini sangat penting, seorang hakim akan dapat berkata, 'Jika Anda adalah orang asing yang melakukan kejahatan ini, Anda dapat meninggalkan negara ini.'"

"Para orang tua yang mendatangi seorang guru memberitahu mereka untuk berhenti mengajar kartun yang dilindungi oleh kebebasan berbicara, besok itu akan menjadi kriminal. Pelanggaran," kata Darmanin dilansir di Anadolu Agency, Ahad (22/11).

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan menindak apa yang dia sebut sebagai separatisme Islam untuk mempertahankan nilai-nilai sekuler Prancis, dan berpendapat bahwa kartun kontroversial harus dipertahankan atas dasar kebebasan berbicara. 

 

Namun, para kritikus menuduh Macron secara politik mengeksploitasi serangan teror baru-baru ini, dengan mengadopsi wacana sayap kanan populis tentang Muslim dalam upaya untuk menarik pemilih sayap kanan.

Macron mengambil langkah ini pada Rabu (18/11) untuk memberlakukan 'piagam nilai-nilai Republik' pada komunitas Muslim dan memberikan batas waktu 15 hari bagi Dewan Perancis untuk Kepercayaan Muslim (CFCM) untuk menerima piagam tersebut.

Delapan pemimpin CFCM bertemu dengan Macron dan Darmanin di Istana Elysee untuk pembicaraan tersebut pada Rabu. Dengan itikad baik, CFCM akan membentuk Dewan Imam Nasional untuk menawarkan akreditasi resmi kepada para imam yang tinggal di tanah Prancis, menurut laporan media.

Piagam Macron tentang nilai-nilai Republik akan melarang campur tangan asing dalam kelompok Muslim dan akan menyatakan secara eksplisit bahwa Islam bukanlah gerakan politik tetapi agama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement