IHRAM.CO.ID,KAIRO -- Pusat media kabinet Mesir pada Rabu (25/11) menyatakan, Kementerian Wakaf membantah laporan yang beredar di sejumlah situs berita bahwa masjid akan ditutup untuk mengantisipasi gelombang kedua pandemi virus corona.
Dilansir dari laman Ahram Online pada Kamis (26/11), Kementerian tersebut mengatakan keputusannya untuk membuka kembali masjid untuk sholat harian pada akhir Juni, setelah tiga bulan ditutup. Kabinet meminta outlet media berkomunikasi dengan kabinet untuk memeriksa informasi sebelum menerbitkan berita.
Selain itu juga menekankan bahwa rumah ibadah mematuhi semua tindakan pencegahan, dan pencegahan yang mencakup disinfeksi masjid, serta tindakan ketat terhadap pelanggar pembatasan anti-virus. Kementerian menyarankan para jamaah untuk menggunakan sajadah pribadi. Masuk ke masjid dilarang tanpa masker.
Kementerian turut menekankan kepatuhan pada jarak sosial selama sholat dan penutupan toilet umum di masjid. Masjid akan segera ditutup jika jamaah atau orang lain tidak mematuhi prosedur.
Adapun Mesir mengizinkan pembukaan kembali masjid secara bertahap pada 27 Juni. Sebelumnya masjid ditutup pada Maret, sebagai bagian dari tindakan pencegahan pemerintah untuk mengekang penyebaran virus corona. Kemudian masjid dibuka untuk sholat Jumat pada 28 Agustus.
Pejabat pemerintah terus mendesak masyarakat untuk berkomitmen terhadap tindakan pencegahan terhadap pandemi di tengah lonjakan kasus yang dilaporkan setiap hari.
Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi dan Perdana Menteri Mostafa Madboudly telah berulang kali meminta pihak berwenang untuk secara ketat menegakkan mandat masker negara. Ini berlaku untuk semua transportasi umum, dan ruang publik dalam ruangan.
Pada Selasa (24/11), Mesir melaporkan 361 kasus virus corona baru dan 13 kematian terkait virus, sehingga jumlah total infeksi menjadi 113.742 kasus dan 6.573 kematian.