IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang Kementerian Agama (Kemenag), Sunarini, mengatakan, kesiapan pembelajaran tatap muka bagi madrasah cukup beragam. Hal ini disebabkan adanya keragaman kondisi madrasah di Indonesia.
“Karena kondisi madrasah itu berbeda-beda di Indonesia, maka kesiapan (menyambut pembelajaran tatap muka) juga beragam,” kata Suharini saat dihubungi Republika, Kamis (26/11).
Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, pembelajaran tatap muka akan dimulai pada Januari 2021 mendatang. Untuk itu dengan adanya keragaman kondisi madrasah yang ada, pihaknya meyakini bahwa penyiapan layanan protokol kesehatan di setiap madrasah pun akan berbeda.
Padahal berdasarkan rekomendasi yang diterbitkan Kemenag, kata dia, kesehatan dan keselamatan perkembangan anak harus tetap menjadi prioritas dalam pembelajaran tatap muka. Protokol kesehatan pun salah satunya harus memperhatikan kapasitas kelas yang perlu diisi di dalam sekolah.
Di sisi lain, dia melihat bahwa kesiapan madrasah juga dilandasi oleh kedisiplinan para siswa, manajemen madrasah, wali murid, lingkungan, hingga pemerintah daerahnya. “Mudah-mudahan saja dengan menjalani 8 bulan pandemi Covid-19 ini, anak-anak dan lingkungannya sudah terbiasa dengan tatanan new normal. Jadi senantiasa cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” pungkasnya.