Senin 07 Dec 2020 19:15 WIB

Asrama Haji Donohudan Disiapkan untuk Karantina OTG

Dari segi lokasi dinilai sudah siap digunakan, hanya belum ada petugas.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pekerja membersihkan lorong gedung tempat karantina untuk pasien COVID-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfungsikan Asrama Haji Donohudan sebagai rumah karantina pasien COVID-19 tanpa gejala yang dapat menampung kapasitas sebanyak 872 pasien dari wilayah Karesidenan Surakarta.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Pekerja membersihkan lorong gedung tempat karantina untuk pasien COVID-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfungsikan Asrama Haji Donohudan sebagai rumah karantina pasien COVID-19 tanpa gejala yang dapat menampung kapasitas sebanyak 872 pasien dari wilayah Karesidenan Surakarta.

IHRAM.CO.ID,SOLO -- Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sedang disiapkan sebagai lokasi untuk karantina mandiri pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG). Gedung milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut memiliki kapasitas lebih dari 800 orang.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, ditemani Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo telah meninjau asrama tersebut akhir pekan lalu. Nantinya, gedung tersebut akan digunakan pasien Covid-19 tanpa gejala dari wilayah eks Karesidenan Surakarta (Solo Raya).

Rudyatmo mengatakan dalam waktu dekat akan digelar rapat koordinasi yang dipimpin Sekdaprov Jateng, melibatkan seluruh daerah di Solo Raya untuk pemanfaatan Asrama Haji Donohudan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala. Sejumlah sarana prasarana tengah disiapkan sehingga dalam waktu dekat bisa segera dimanfaatkan. Dari segi lokasi dinilai sudah siap digunakan, hanya belum ada petugas.

"Jadi sudah fix. Tapi sedang disiapkan, jadi tidak langsung digunakan," jelasnya kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurutnya, Gubernur Jateng juga telah memerintahkan Sekdaprov Jateng untuk mengecek seluruh aset provinsi yang bisa dimanfaatkan untuk tempat isolasi pasien OTG. Hal itu sebagai antisipasi jika nantinya terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pemanfaatan gedung milik pemerintah sebagai lokasi isolasi OTG diharapkan dapat menekan perkembangan klaster keluarga dan tetangga. "Makanya kalau tidak mau ditarik ya karantina mandiri beneran," ujar Rudyatmo.

Wali Kota menambahkan, nantinya, tenaga kesehatan yang akan bertugas di Asrama Haji Donohudan akam disediakan oleh Pemprov. Meski demikian, Pemkot Solo juga akan membanti menyiapkan tenaga dari Pemkot atau sukarelawan. "Nanti dikelola bersama antara provinsi dan Solo Raya. Untuk tenaga bisa merekrut sukarelawan," imbuhnya.

Di sisi lain, jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo mencapai 2.880 pasien pada Ahad (6/12). Secara rinci, sebanyak 1.650 pasien dinyatakan sembuh/ boleh pulang, 904 orang menjalani karantina mandiri, 196 pasien dirawat inap dan 130 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement