IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah merekrut sekelompok penerjemah terkemuka yang berbicara dalam 21 bahasa untuk melayani pengunjung di lorong-lorong Masjidil Haram.
Kepresidenan menerjemahkan khutbah Jumat dari Masjidil Haram, dengan jumlah penerima manfaat melebihi 5.000 di dalam masjid dan 20 ribu di platform Manarat Al-Haramain. Khutbah Hari Arafah juga telah diterjemahkan selama tiga tahun terakhir, yang telah bermanfaat bagi lebih dari dua juta jamaah.
Direktur Administrasi Umum dari Penerjemahan Mashari Al-Massoudi mengatakan, penerjemahan di Masjidil Haram merupakan terjemahan resmi dari khutbah dan ceramah. Selain itu, mereka juga menyediakan terjemahan di tempat bagi pengunjung dalam bahasa ibu mereka.
Dilansir di Arab News, Sabtu (12/12), para penerjemah dapat ditemukan di lokasi lapangan di semua pintu masuk masjid dan lorong bagian dalam, serta lokasi tempat berkumpulnya orang non-Arab, yang bervariasi dari waktu ke waktu dan ditentukan berdasarkan studi (pelajaran).
Penerjemah tersebut dibuat menarik perhatian pengunjung dan jamaah umroh. Kostum mereka disesuaikan dengan bahasa lisan mereka.
Setiap penerjemah juga akan terus-menerus mengulang kalimat "Saya di sini untuk membantu Anda" dalam bahasa ibu mereka, dengan total 21 bahasa terwakili.
Al-Massoudi mengatakan, khutbah diterjemahkan ke dalam lima bahasa internasional, yakni Inggris, Urdu, Melayu, Farsi, dan Prancis. Penerjemahan ini dilakukan untuk menyampaikan pesan ke seluruh dunia dan untuk meningkatkan jumlah orang yang mendapat manfaat dari penerjemahan melalui platform elektronik yang menyiarkan khutbah dan ceramah secara internasional.
Tujuan penerjemahan ini ialah agar menjadi model global untuk terjemahan ke lebih dari 10 bahasa di satu tempat, melalui komunikasi langsung dan platform elektronik. Ia menambahkan, terjemahan tidak terbatas pada Masjidil Haram, tetapi juga ditemukan di semua fasilitas kepresidenan, serta badan-badan yang berpartisipasi dalam konferensi dan seminar.