IHRAM.CO.ID, DUSHANBE -- Perwakilan Perusahaan Rasoul yang bergerak dalam agen perjalanan umroh mengatakan pihak berwenang Arab Saudi sebelumnya telah mencatat mereka siap menerima jamaah umroh dari luar negeri mulai 1 November lalu. Namun, sampai saat ini mereka belum mendapatkan surat persetujuan dari otoritas Saudi.
“Tahun ini kami belum banyak menerima pengajuan dari warga untuk umroh. Ini mungkin karena pandemi dan pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas Arab Saudi,” kata Perwakilan Perusahaan Rasaoul, dilansir Asia Plus, Jumat (11/12).
Menurut data dari Komite Urusan Agama (CRA) di bawah Pemerintah Tajikistan, tahun lalu ada 3.273 Muslim Tajik melakukan umroh. Arab Saudi mengizinkan jamaah internasional untuk melakukan umroh pada 1 November setelah tertunda selama tujuh bulan karena pandemi virus corona.
Langkah tersebut merupakan bagian dari langkah bertahap Saudi guna meredakan pembatasan yang diberlakukan demi menghentikan penyebaran virus. Di bawah langkah baru, 20 ribu jamaah dan 60 ribu jamaah sholat per hari diizinkan beribadah di Masjidil Haram. Karena pandemi virus corona, ibadah haji tahun lalu terbatas pada mereka yang tinggal di Arab Saudi dan jamaah haji dari luar negeri tidak diterima.