IHRAM.CO.ID,GORONTALO -- Di era digital saat ini petani perempuan perlu diajarkan dan didorong agar bisa menguasai lahan bisnis dengan memanfaatkan 'platform' yang dimiliki, paling sederhana yaitu akun media sosial pribadi.
Hal itu diungkap Wisye Pangemanan, ketua DPP Perempuan Tani HKTI Provinsi Gorontalo, di Gorontalo, Kamis (17/12), usai mengikuti rapat kerja nasional (rakernas) perempuan tani HKTI melalui virtual zoom.
Tema rakernas tahun ini kata dia, yaitu digitalisasi perempuan tani HKTI sebagai sumbangsih kepada negeri, diharapkan akan lebih mengarahkan petani perempuan untuk lebih mengenal pertanian modern.
Tidak hanya modern dalam pemanfaatan bibit, alat dan mesin pertanian juga lebih maju dan modern secara digital, yaitu dalam upaya memasarkan produk-produk pertanian melalui platform digital baik produk pascapanen maupun dalam bentuk olahan pangan.
Perempuan yang juga menjabat anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara ini berharap, perempuan tani HKTI dapat berperan dalam mengangkat potensi-potensi pertanian khususnya di Provinsi Gorontalo.
Melalui peran aktif organisasi tersebut dalam memediasi keperluan para petani perempuan, termasuk bersinergi dengan pemerintah di seluruh kabupaten dan kota yang ada.
Perempuan tani HKTI melihat masa depan sektor pertanian di daerah tidak hanya bertumpu pada peran petani laki-laki saja.
Namun petani perempuan sudah mulai mengisi perannya dengan optimal, memanfaatkan teknologi maju di sektor pertanian, beralih dari cara-cara bertani konvensional atau tradisional kepada pemanfaatan alat dan mesin pertanian modern dan tepat guna.
Ke depan, perempuan tani HKTIlebih mendorong petani perempuan, khususnya di Gorontalo, agar memiliki strategi bisnis pertanian memanfaatkan platform digital yang perkembangannya melesat maju.
Petani perempuan harus dibimbing memiliki pemahaman tentang pertanian dari hulu ke hilir, atau dari bertanam hingga memasarkan produk yang dihasilkan agar benar-benar berdampak ekonomis dalam menunjang perekonomian rumah tangga dan ketahanan pangan nasional.
"Kami akan berupaya memberikan pelatihan kepada para petani perempuan dalam meningkatkan kemampuannya di sektor pertanian," kata Wisye.
Mengingat muara dari seluruh kegiatan di sektor pertanian katanya, adalah menekan angka kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia khususnya di daerah itu.