Ahad 27 Dec 2020 20:08 WIB

Kisah Spiritual Haji Perdana Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mempunyai pengalaman haji

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mempunyai pengalaman haji. Ilustrasi haji
Foto:

Malam itu setiap dari kami memakan dua potong roti. Selesai makan datanglah tempat air dan dari kami meminum air yang kesegaran dan rasanya tidak ada di dunia ini. Setelah semua kejadian itu selesai perempuan itu pun pergi meninggalkan kami.

Di Makkah saat akan melakukan tawaf Syekh Uday pingsan sampai orang-orang mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia. Pada saat itu aku melihat perempuan yang pernah bertemu dengan kami di wadi.

Dia membalikkan kepala Syekh Uday dan berkata, "Engkau akan dihidupkan yang mematikanmu. Mahasuci dia yang menjadikan segala sesuatu yang menampakan cahaya keagungannya sebagai bukti keberadaannya. Mahasuci dia yang menjadikan manifestasi sifat-sifat-Nnya di seluruh alam semesta sebagai pengokoh eksistensinya.

Dia sucikan kemahasucian-Nya dari pandangan mataku tetapi dada-dada orang-orang yang terpilih dapat menyerap kemahaindahannya. Allah yang Mahatinggi dan kepada-Nya segala puji, yang menurunkan sinarnya kepada orang ini." Kemudian di dalam diriku ada sebuah suara yang mengatakan: 

"Wahai Abdul Qadir, tinggalkan tajrid (pelepasan) lahiriyah dan beralihlah kepada tak tafrid (pemisahan), maka engkau akan melihat berbagai keajaiban dari ayat-ayat kauniyah kami. Jangan pernah membandingkan kehendak Kami dengan hasratmu. Kokohkan kakimu di hadapan Kami dan janganlah pernah beranggapan kemusyrikan akan melanggengkan penyaksian. Duduklah agar orang-orang dapat mengambil manfaat. Di tanganmulah hamba-hamba Kmi, baik yang khusus maupun yang awam akan mencapai kedekatan bersama kami."

 

Perempuan tersebut kemudian berkata kepadaku, "Hai anak muda, aku tidak tahu apa yang terjadi pada dirimu hari ini. Hari ini aku melihat kami dilingkupi kemah dari cahaya yang engkau dikelilingi para malaikat hingga ke atas langit. Mata para wali memandang dari tempat mereka masing-masing dan juga memandang anugerah yang diberikan kepadamu." Setelah itu dia menghilang dan aku tidak pernah lagi bertemu dengannya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement