IHRAM.CO.ID, SARAJEVO -- Hampir seribu migran menghadapi kondisi musim dingin yang tidak bisa terkida dan tanpa perlindungan, Ini terjadi pada Kamis lalu (21/12), setelah mereka dipaksa kembali ke kamp bekas kamp mereka di Bosnia.
Setelah menghabiskan 24 jam menunggu para petugas membawa untuk dibawa ke bekas barak tentara, mereka kembali ke kamp mereka yang dilanda kebakaran setelah tidak ada kesepakatan tentang perumahan mereka kembali.
Kamp Lipa, di perbatasan Kroasia di Bosnia barat laut, didirikan sebagai tindakan sementara pada musim semi untuk menangani pandemi COVID-19. Namun, fasilitas ini tidak memiliki fasilitas memadai sebagai tempat berlindung. Para petugas kemudian meninggalkan migran tanpa perlindungan dari angin, dingin, dan salju.
Selama berhari-hari, aktor lokal dan internasional membicarakan tentang "bencana kemanusiaan" di kamp tersebut. Mereka juga mencatat bahwa itu bisa diperkirakan tetapi mereka saling menyalahkan.
Sejak April, Lipa telah menampung lebih dari seribu orang pengungsi. Tapi tempat ini dianggap tidak cocok untuk musim dingin. Di sana terdiri dari tenda-tenda besar, kamp tersebut tidak pernah terhubung dengan jaringan listrik dan tidak memiliki air ledeng.