Selasa 05 Jan 2021 09:06 WIB

Cabut Larangan Perjalanan, Ekspatriat Saudi Bernapas Lega

Cabut Larangan Perjalanan, Ekspatriat Arab Saudi Bernapas Lega

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Berita Arab Saudi telah membuka kembali rute laut, darat, dan udaranya menjadi udara segar dan melegakan bagi ekspatriat Saudi maupun pelancong yang terdampar di luar negeri. Agen perjalanan di Kerajaan juga menyambut baik keputusan itu, mengingat bisnis mereka dilanda kerugian akibat pandemi ini.

Penutupan perbatasan yang dilakukan Kerajaan Saudi pada minggu ketiga Desember 2020 ini dilakukan setelah muncul laporan yang menyebut ada varian baru Covid-19 di sejumlah negara. Larangan perjalanan tersebut berjalan sekitar dua minggu.

Baca Juga

Seorang ekspatriat India yang terdampar di Dubai, Akhtarul Islam Siddiqui, mengatakan ia sangat berterima kasih kepada pemerintah Saudi karena mencabut larangan perjalanan. Ia bersama dengan dua putrinya telah terdampar di Dubai selama sekitar satu bulan.

"Setelah 15 hari karantina wajib, kami seharusnya melakukan penerbangan dari Dubai ke Riyadh pada hari larangan itu diumumkan, menyusul penemuan strain mutan baru virus corona di Inggris dan tempat lain," katanya dilansir di Arab News, Selasa (5/1).

Meski sempat tertahan di Dubai, ia menilai keputusan yang diambil kerajaan adalah hal yang bijak dan bertujuan melindungi warga negara dan ekspatriat di Kerajaan dari masalah baru.

Tak hanya itu, ia juga bersyukur bisa segera mendapatkan tiket penerbangan ke Riyadh, Selasa (5/1). Ia dan kedua putrinya dengan senang hati melakukan perjalanan kembali ke rumah kedua mereka.

Siddiqui menyebut banyak ekspatriat yang terdampar di Dubai dan Sharjah. Mereka berusaha menghubungi maskapai penerbangan maupun agen perjalanan guna kembali memesan ke Kerajaan.

Seorang agen perjalanan yang bekerja dengan Altayyar Travels di Riyadh, Rashid Siddiqui, mengatakan dengan dibukanya kembali wilayah udara Saudi, maka ini saatnya agen perjalanan kembali berbisnis. Dia menyebut sebagian besar ekspatriat berasal dari Dubai, tempat mereka terdampar akibat larangan tersebut.

“Mereka yang datang ke Arab Saudi melalui Dubai kebanyakan adalah ekspatriat Asia dari negara-negara seperti India dan Sri Lanka,” ujarnya.

Penumpang India dan Sri Lanka datang melalui UEA karena tidak ada penerbangan langsung dari negara-negara tersebut. Ia mengingatkan harga tiket saat ini lebih tinggi, mengingat operasional penerbangan yang terbatas dan kesibukan besar di minggu pertama.

"Banyak orang memesan tiket untuk minggu berikutnya ketika harga cenderung lebih rendah," lanjutnya.

Seorang penasihat perjalanan di Riyadh, Azim Aslam Faridi, mengatakan saat Otoritas Umum Saudi untuk Penerbangan Sipil (GACA) mengumumkan dimulainya kembali penerbangan internasional, orang-orang yang tinggal di Arab Saudi telah mulai merencanakan liburan mereka.

"Namun karena permintaan tinggi dan terbatasnya tarif operasional penerbangan, banyak orang yang ragu untuk berangkat, kecuali tiket disediakan oleh perusahaan mereka,” kata dia.

Kerajaan Saudi menetapkan beberapa batasan baru bagi pelancong maupun pebisnis yang datang dari negara tempat varian baru dilaporkan. Mereka harus tinggal setidaknya 14 hari di luar negara tersebut, serta melakukan tes PCR/swab sebelum memasuki Kerajaan.

Kasus varian baru Covid-19, pertama kali terdeteksi di Inggris. Namun demikian, kini mutasi virus juga telah dilaporkan di negara-negara Eropa termasuk Prancis, Swedia, dan Spanyol, serta di Afrika Selatan, Yordania, Kanada, India dan Jepang.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement