Sabtu 09 Jan 2021 12:39 WIB

Mengapa Petinggi Partai Komunis China Balik Lawan Jack Ma?

Akibat mengkritik pemerintah China kini Jack Ma hilang misterius

Jack Ma
Foto: The New York Times
Jack Ma

IHRAM.CO.ID,   Konglomerat China pemilik Alibaba, Jack Ma, membayar mahal akibat mengkritik keras para penguasa Partai Komunis China di Beijing.

Bahkan kini nasib Jack Ma yang pernah ke Indonesia menemui Presiden Jokowi, kini nasib tragis. Dia kini menghilang dari publik. Ada yang yakin dia meninggal ada pula yang percaya dia hanya undur diri dari pandangan publik saja.

Nasib Jack Mack setidaknya telah misterius semenjak Oktober silam. Publik dunia pn memperhatikannya.

Soal nasib Jack Ma oleh penulis Lin Yuan dimuat oleh media terkemuka Amerika Serikat,  The New York Times pada 24 Desember silam.

Walupun tulisannya pendek, tapi tulisan Lin Yuan sangat menarik karena disertai video. Berikut ini tulisan tersebut:

Di Cina, Jack Ma identik dengan kesuksesan. Guru bahasa Inggris yang menjadi pengusaha internet adalah orang terkaya di negaranya.

Dia mendirikan Alibaba, hal terdekat yang dimiliki Amazon dengan rekan dan saingan. Setelah Donald J. Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, Ma adalah orang Tionghoa terkenal pertama yang dia temui.

Keberhasilan itu telah diterjemahkan ke dalam kehidupan bintang rock untuk "Ayah Ma," sebagaimana beberapa orang online memanggilnya. Dia memainkan master kung fu yang tak terkalahkan dalam film pendek 2017 yang dikemas dengan bintang film top Tiongkok. Dia telah bernyanyi dengan Faye Wong, diva pop Tiongkok.

Sebuah lukisan yang dia buat bersama Zeng Fanzhi, seniman top China, dijual di lelang Sotheby seharga $ 5,4 juta. Bagi anak China yang muda dan ambisius, kisah Daddy Ma adalah salah satu yang patut ditiru.

 

 
Namun belakangan ini, sentimen publik memburuk dan Daddy Ma telah menjadi pria yang sangat dibenci orang di China.
 
Dia disebut "penjahat", "kapitalis jahat", dan "hantu penghisap darah". Seorang penulis membuat daftar "10 dosa mematikan" Tuan Ma.
 
Alih-alih Ayah, beberapa orang mulai memanggilnya "putra" atau "cucu". Dalam cerita tentang dia, semakin banyak orang yang meninggalkan komentar mengutip Marx: “Pekerja dunia, bersatu!”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement