IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) Kalimantan Barat menerjunkan tim membantu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta Pontianak pada Sabtu, 9 Januari kemarin. Para alumni petugas haji itu langsung mendirikan posko bantuan kemanusiaan di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Ketua Umum PB FKAPHI HM Affan Rangkuti mengapresiasi gerak cepat pengurus wilayah membantu keluarga korban. Menurutnya ini memang menjadi sebagian tugas alumni petugas haji di manapun sebagai agen filantropi.
"Santun kata, tebar kedamaian dan saleh pribadi serta sosial. Kami akan terus melakukan itu untuk umat bangsa dan negara," kanya saat dihubungi, Republika, Selasa (12/1).
Terpisah Ketua Pengurus Wilayah FKAPHI Kalimantan Barat H. Mirad, Ketua Pengurus Wilayah FKAPHI, Kalimantan Barat, mengatakan peristiwa ini mengagetkan seluruh rakyat Indonesia, bahkan beberapa kepala pemerintahan negara-negara di dunia ikut menyampaikan bela sungkawa. Setelah mendengar jatuhnya pesawat tersebut seluruh elemen negara dan organisasi kemasyarakatan langsung terjun memberikan berbagai bantuan.
"Tak ketinggalan pula, organ Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) langsung sigap mendirikan posko bantuan kemanusiaan di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat," katanya.
Mirad mengatakan, musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di wilayah Kepulauan Seribu telah menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh keluarga korban. Apalagi sebagian besar korban-korban itu warga Kalimantan Barat.
"Oleh sebab itu, kami langsung membentuk tim kesehatan di Bandara Supadio Pontianak untuk memberikan atensi langsung kepada keluarga korban yang membutuhkan, dan tugas-tugas lainnya,” ujarnya.
Adapun, sambung dia, salah seorang pengurus wilayah FKAPHI Kalbar yang turut aktif masuk dalam tim kesehatan tersebut yaitu H. Endang Maman Sudirman, Wakil Ketua PW FKAPHI Kalimantan Barat. Dalam tim kesehatan ini peran H. Maman salah satunya ikut andil memberikan bantuan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 ini.
Adapun tugas Pos TIM Kesehatan itu antara lain: membantu menjaga kesehatan keluarga dan petugas jaga lainnya, saat menunggu di ruang serbaguna Bandara Supadio Pontianak . Di pos ini alumni haji juga dibantu oleh temen-temen dari PMI (Palang Merah Indonesia).
"Lalu, tim ikut mengidentifikasi korban pesawat Sriwijaya Air. Kemudian, membantu mengantar korban ke daerahnya masing-masing dengan pengawalan Polda dan PMl," katanya.