Selasa 12 Jan 2021 21:09 WIB

Wiku: Gagal Tekan Covid-19, Sistem Kesehatan akan Lumpuh

Wiku Peringatkan Sistem Kesehatan di Indonesia Akan Lumpuh

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Muhammad Subarkah
 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memperingatkan sistem kesehatan di Indonesia akan lumpuh jika pemerintah dan masyarakat gagal menekan laju penambahan kasus positif. Penambahan kasus positif harian pada beberapa hari terakhir ini yang bahkan mencapai lebih dari 10 ribu kasus pun harus diwaspadai seluruh pihak.

Sebab berdampak pada peningkatan kapasitas tempat tidur di rumah sakit serta berpotensi meningkatkan angka kematian akibat Covid-19.

“Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan kasus rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat Covid-19. Sistem kesehatan kita akan lumpuh,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/1).

Wiku menilai, jika sistem kesehatan di Indonesia sudah lumpuh, maka tak hanya merugikan para pasien Covid-19 namun juga seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ini akan sangat terdampak dan para tenaga kesehatan akan semakin kewalahan menangani pasien.

“Sehingga angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena Covid-19, namun juga karena penyakit-penyakit lain yang tak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit,” jelasnya.

Karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat dan juga pemerintah daerah agar tak meremehkan pandemi ini. Masyarakat pun dimintanya agar tak abai menjalankan protokol kesehatan.

Satgas mencatat penambahan kasus harian pada hari ini kembali mencapai angka 10.047 dengan jumlah kasus aktif sebesar 126.313 atau 14,9 persen. Sedangkan kasus sembuh kumulatif sebesar 695.807 atau 82,2 persen dan kasus meninggal kumulatif mencapai 24.645 atau 2,9 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement