IHRAM.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) ingin membentuk mekanisme yang memungkinkan pembagian kelebihan vaksin Covid-19 dengan negara-negara tetangga yang lebih miskin dan Afrika, yang merupakan sebuah langkah yang dapat melemahkan skema global yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan populasi 450 juta jiwa, UE telah mendapatkan hampir 2,3 miliar vaksin Covid-19 dan kandidat vaksin dari enam perusahaan. Namun, meskipun sebagian besar masih memerlukan persetujuan dari otoritas kesehatan.
"Kami sedang bekerja dengan negara anggota untuk mengusulkan mekanisme Eropa untuk berbagi vaksin di luar perbatasan kami," kata Komisaris Kesehatan UE Stella Kyriakides kepada anggota parlemen UE, Selasa (19/1).
Dia menekankan mekanisme tersebut akan memfasilitasi pemberian vaksin ke negara-negara miskin sebelum COVAX beroperasi penuh, mengacu pada skema global yang dipimpin bersama oleh WHO dan dibentuk tahun lalu untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin Covid-19 di seluruh dunia.
COVAX sudah beroperasi tetapi sejauh ini berjuang untuk mengamankan vaksin. Fasilitas itu mengumumkan pada bulan Desember kesepakatan untuk hampir 2 miliar dosis. Namun, bagian terbesar dari suntikan ini telah dijaminkan oleh pembuat vaksin di bawah perjanjian yang tidak mengikat karena COVAX saat ini kekurangan uang untuk memesannya terlebih dahulu.