Jumat 22 Jan 2021 19:33 WIB

Investasi Halal Kini Jadi Tren di Kanada

Investasi halal kesempatan bagi Muslim untuk mencetak uang sesuai agama.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Investasi Halal Kini Jadi Tren di Kanada
Foto: Republika
Investasi Halal Kini Jadi Tren di Kanada

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Investasi yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk yang didasarkan pada keyakinan agama, menjadi tren yang berkembang di Kanada. Menurut Laporan Tren Investasi Bertanggung Jawab Kanada, aset yang dikelola dari investasi demikian melonjak menjadi 3,2 triliun dolar tahun lalu, naik dari 2,1 triliun dolar AS pada 2017.

Investasi yang bertanggung jawab mewakili hampir 62 persen industri investasi Kanada, naik dari 50,6 persen dua tahun lalu. Berinvestasi berdasarkan nilai-nilai agama tetap merupakan sub-bagian kecil tetapi berkembang dari tren ini.

Baca Juga

Investasi halal tersebut menjadi kesempatan bagi Muslim untuk mencetak uang yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Karena itulah, Muslim di Kanada mulai banyak yang melirik investasi halal.

Salah seorang Muslim yang beralih ke investasi halal di Kanada adalah Ahmed Najar. Peneliti lab berusia 36 tahun itu mulai berinvestasi dua tahun lalu, setelah menemukan cara untuk berinvestasi yang selaras dengan nilai-nilai Islam.

 

Investasi halal sendiri menyaring investasi terlarang yang mengandung unsur seperti babi, alkohol, tembakau, senjata, hiburan dewasa dan larangan terbesarnya, yakni utang, obligasi, atau bunga.

Najar mengatakan, pendorong utama untuk keputusan investasinya adalah agama. Uang yang dia investasikan tidak boleh merugikan dan seyogyanya bermanfaat bagi masyarakat. Penggunaan dilarang karena Alqur'an mengatakan umat Islam tidak diperbolehkan mengambil untung dari meminjamkan uang, sehingga mendapatkan bunga dari individu atau bank dilarang.

"Saya tidak bisa melakukan hal sebaliknya, itu tidak mungkin. Kalaupun ada uang yang bisa dihasilkan saya tidak bisa seperti itu," ujarnya dari Vancouver, dilansir di The Star, Jumat (22/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement