Rabu 27 Jan 2021 06:19 WIB

Proyek Pembangunan Masjid Dhannipur di India Dimulai

Tanah seluas lima hektar di Dhannipur ini dialokasikan oleh Pemerintah Uttar Pradesh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid Dhannipur
Foto: New Indian Express
Masjid Dhannipur

IHRAM.CO.ID, LUCKNOW -- Dengan hamparan tiga warna di lokasi seluas lima hektare, di desa Dhannipur, distrik Ayodhya, India, proyek yang melibatkan pembangunan masjid dan fasilitas lainnya dimulai bertepatan dengan Hari Republik, Selasa (26/1).

Peresmian ini juga ditandai dengan penanaman sembilan anakan tanaman oleh Ketua Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF), Zufur Farooqui, serta anggota lainnya. IICF merupakan lembaga yang dibentuk oleh Sunni Central Waqf Board untuk mengurus proyek masjid di desa Dhannipur, di bawah Sohawal Tehsil di distrik Ayodhya.

Selain membangun masjid, proyek ini juga terdiri dari berbagai fasilitas umum, termasuk rumah sakit spesialis super, perpustakaan, Kompleks Budaya Indo-Islam, museum dan dapur komunitas. Fasilitas umum ini akan dibuat di sekitar area masjid.

Tanah seluas lima hektar di Dhannipur ini dialokasikan oleh Pemerintah Uttar Pradesh kepada Badan Wakaf Sunni, sesuai dengan amanat MA yang disampaikan pada 9 November 2019.

Dilansir di New Indian Express, Rabu (27/1), proyek tersebut kemungkinan akan selesai dalam waktu dua setengah tahun. Sekretaris Jenderal IICF, Athar Hussain, mengatakan kompleks masjid ini akan didedikasikan untuk kemanusiaan.

Proses pengujian tanah menjelang pembangunan proyek telah dimulai oleh Perusahaan Penguji Tanah Gunjan, Senin (25/1). Sampel tanah dikumpulkan dari tiga lokasi yang teridentifikasi di hamparan seluas lima hektar ini.

Menurut seorang sumber IICF, lembaga ini memutuskan untuk melakukan pengujian tanah sebelum melanjutkan pekerjaan pondasi kompleks masjid. Pengawas pengujian tanah, Devdhar Yadav, menyebut laporan sampel tanah yang telah dikumpulkan ini diharapkan bisa selesai dalam waktu 15 hari.

Setelah menjalani proses pengujian tanah, peta masjid Dhannipur akan dipresentasikan kepada Ayodhya Vikas Pradhikaran untuk mendapat persetujuan mereka. Sumber IICF mengklaim peta itu telah disiapkan di Delhi.

Menurut Sekretaris Jenderal IICF, Athar Hussain, yayasan tidak akan meluncurkan gerakan dari pintu ke pintu untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan kompleks masjid ini. IIFC juga tidak akan menerima uang tunai.

Dana pembangunan akan langsung masuk ke rekening yayasan. Dua penduduk lokal, Rajesh Kumar Singh dan Sunit Sengar, telah menyumbangkan cek dengan nilai masing-masing 11.000 rupee India atau Rp 2,1 juta kepada untuk lembaga tersebut.

Masjid yang akan dibangun sebagai pengganti Masjid Babri ini, seperti yang diamanatkan oleh Mahkamah Agung, kemungkinan akan didedikasikan untuk Ahmadullah Shah. Pria ini mendapatkan julukan 'Menara Api Pemberontakan Awadh' selama perang pertama kemerdekaan melawan Inggris pada 1857.

Menurut sumber di IIFC, lembaga ini juga serius memikirkan proposal untuk mendedikasikan proyek masjid Ayodhya bagi pejuang kemerdekaan besar Maulvi Ahmadullah Shah. Sebelumnya, mereka telah mengambil keputusan untuk tidak melampirkan nama Kaisar Mughal untuk masjid itu.

Saat peluncuran cetak biru masjid pada Desember tahun lalu, IICF menegaskan kembali jika proyek tersebut akan menyerap modernitas, melepaskan diri dari masa lalu dan mencerminkan masa depan dalam semangat Islam yang sejati.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement