IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Hajjaj bin Yusuf adalah Menteri Pertahanan dari Kekhilafahan Umayyah. Dikisahkan Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi Rah.a dalam kitab Fadhilah Haji, suatu ketika Hajjaj bin Yusuf menunaikan ibadah haji.
Pada waktu tawaf, ia melihat seseorang yang mengucapkan Labaik dengan kerasnya. Hajjaj memerintahkan supaya orang itu dibawa untuk menghadapinya.
Hajjaj bertanya kepada orang itu.
"Dari mana kamu?
Ia menjawab.
"Aku dari golongan orang-orang Islam," katanya.
Hajjaj berkata. "Bukan itu yang aku tanyakan maksudku. Dari kota manakah kamu?"
Orang itu menjawab. "Aku dari Yaman"
Hajjaj bertanya lagi. "Ketika kamu meninggalkan Yaman, bagaimana keadaan saudaraku Muhammad bin Yusuf (saudara kandung Hajjaj)."
Orang itu menjawab. "Dia baik dengan gemuk dan mempunyai beraneka jenis pakaian dan banyak berfoya-foya di atas kudanya. Kadang kala dia dalam kota dan kadangkala di luar kota," katanya.
Hajar berkata. "Bukan itu yang kumaksud."
Orang itu bertanya. "Lalu apa yang mau kau tanya?"
Hajjaj berkata. "Aku bertanya mengenai kebiasaannya orang itu."
Orang itu menjawab dengan perkataan yang tajam. "Ia seorang yang sangat zalim, taat kepada manusia dan tidak taat kepada Allah SWT, berbuat dosa kepada-Nya."
Hajjaj berkata bagaimana kamu bisa mengatakan sesuatu yang kasar dan jahat mengenai dirinya.
"Tidakkah kamu tahu bahwa antara aku dengannya ada tali persaudaraan?"
Orang itu menjawab "Pertalianku dengannya tidak sama dengan hubunganku dengan Allah SWT. Aku datang kemari untuk menziarahi rumah-Nya, aku percaya kepada nabi-Nya, untuk menunaikan haji ku, dan untuk taat kepada agama-Nya," katanya.
Mendengar jawaban itu Hajjaj hanya terdiam. Kemudian orang-orang itu pergi ke arah Ka'bah lalu merapatkan dirinya pada kelambu Ka'bah dan berdoa.
"Ya Allah engkaulah pelindungku dan hanya kepada engkaulah aku memohon perlindungan. Pertolongan-Mu telah dekat di tangan, kebaikan-kebaikan-Mu telah ada bersama kami sejak masa silam. Sesungguhnya layananmulah yang terbaik."