IHRAM.CO.ID, KHARTUM -- Gerakan Islam Sudan diminta untuk kembali pada jati dirinya untuk mendukung rakyat Sudan. Hal itu sebagaimana disampaikan politikus senior Sudan yang juga mantan Menteri Luar Negeri Sudan, Ali Ahmed Karti.
"Mari kita bangkit untuk mendukung kebenaran, menghapus kebohongan dan mereformasi negara dan rakyatnya. Biarkan tangan Anda bersatu dalam melayani masyarakat, menjaga martabatnya, memenuhi kebutuhannya dan membantu rakyatnya sambil melestarikan warisan yang baik," kata Karti dalam pesan audio yang dikirim ke anggota Gerakan Islam Sudan yang beredar di media sosial seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (28/1).
Pemerintah Sudan belum memberikan komentar berkaitan dengan pernyataan Karti. Gerakan Islam Sudan dianggap sebagai rujukan Partai Kongres Nasional yang berkuasa selama pemerintahan Presiden Omar Al-Bashir yang digulingkan. Pihak berwenang baru-baru ini banyak menangkap pemimpin gerakan tersebut.
Dalam pernyataan media sebelumnya, Gerakan Islam menuduh pemerintah transisi Sudan saat ini memasukkan elemen sekuler yang menjalankan agenda eksternal. Gerakan Islam Sudan juga menyerukan perlunya menghentikan rezim saat ini, terutama setelah perjanjian normalisasi ditandatangani dengan Israel, dan pembatasan diberlakukan tentang gerakan Islam di negara ini.
Sejumlah pengamat Sudan menganggap pesan Karti sebagai seruan kepada anggota gerakan untuk meninggalkan pekerjaan politik dan kembali ke tugas sipil mereka yang merupakan pilihan strategis untuk menghadapi tekanan yang dihadapinya.